"Mulutmu harimaumu" adalah sebuah peribahasa dalam bahasa Indonesia yang memiliki arti bahwa kata-kata yang keluar dari mulut seseorang memiliki kekuatan besar dan dapat mempengaruhi situasi atau kondisi tertentu, baik secara positif maupun negatif.
Pribahasa ini juga bisa kita kaitkan dengan dunia kesehatan. Dalam konteks kesehatan mulut, peribahasa ini dapat diartikan sebagai pengingat bahwa menjaga kesehatan mulut dan kebersihan mulut merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan. Mulut adalah pintu masuk bagi makanan dan minuman ke dalam tubuh. Jika kita sembarangan makan dan minum maka mulutmu akan menjadi bomerang bagi dirimu sendiri menjadi pemicu berbagai penyakit didalam tubuh.
Dengan memahami makna "Mulutmu harimaumu" dalam konteks kesehatan mulut, kita diingatkan akan pentingnya menjaga kesehatan mulut sebagai bagian integral dari menjaga kesehatan secara keseluruhan. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa kita dapat menikmati kualitas hidup yang baik dan mencegah masalah kesehatan yang dapat timbul akibat kurangnya perhatian terhadap kesehatan mulut.
Walau Fokus utama bulan Ramadan mungkin tertuju pada aspek rohani. Namun penting untuk tidak melupakan kesehatan fisik, terutama kesehatan mulut. Di antara kesibukan berpuasa, menjaga kesehatan mulut mungkin bukan prioritas yang sering terpikirkan. Namun, kesehatan mulut adalah bagian integral dari kesehatan keseluruhan tubuh.
Bau mulut menjadi salah satu akibat dari berpuasa. Tetapi tidak perlu begitu khawatir  sebab bau mulut orang berpuasa mendapat tempat spesial disisi Allah sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis:
Dari Abu Hurairah Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak misk (kasturi)." (HR. Bukhari, no. 1894 dan Muslim, no. 1151).
Meskipun hadis diatas telah menjelaskan bahwa bau mulut orang berpuasa itu lebih disukai Allah dan lebih wangi dari bau minyak misk. Tentu  hadis ini tidak pula dijadikan dalih untuk kita bermalas-malasan dalam menjaga kesehatan mulut. Karena dalam hadis yang lain, Rasulullah SAW juga meminta kita umatnya untuk senantiasa menjaga kebersihan mulut.
" Sekiranya arahku tidak memberatkan umat mukmin, niscaya aku akan memerintahkan mereka untuk bersiwak/ menggosok gigi setiap kali mereka akan mendirikan salat." (HR. Bukhari dan Muslim).
Mengapa Kesehatan Mulut Penting saat Puasa?
Kesehatan mulut adalah indikator yang penting dari kesehatan secara keseluruhan. Dalam bulan puasa, di mana pola makan dan minum berubah, ada beberapa hal khusus yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan mulut:
- Dehidrasi:
Saat berpuasa, tubuh kehilangan cairan lebih cepat karena tidak adanya asupan cairan selama berjam-jam. Mulut yang kering adalah konsekuensi umum dari dehidrasi, yang dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi.
Saat berpuasa, terutama saat tidak ada asupan cairan selama berjam-jam, mulut cenderung menjadi kering. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan mulut seperti pembentukan plak, kerusakan gigi, dan penyakit gusi. Mulut kering juga dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan sulit untuk berbicara atau menelan.
- Penurunan Produksi Air Liur:
Saat berpuasa, produksi air liur berkurang, yang dapat meningkatkan risiko terhadap pembentukan plak dan kerusakan gigi. Air liur memiliki peran penting dalam membersihkan sisa makanan dan bakteri dari mulut.
Kurangnya produksi air liur selama berpuasa juga dapat menyebabkan bau mulut yang tidak sedap. Ketika air liur tidak cukup untuk membersihkan sisa-sisa makanan dan bakteri di mulut, bakteri tersebut dapat berkembang biak dan menyebabkan bau yang tidak sedap.
- Konsumsi Makanan Manis: Saat berbuka, kecenderungan untuk mengonsumsi makanan dan minuman manis meningkat. Ini dapat meningkatkan risiko pembentukan plak dan kerusakan gigi jika kebiasaan membersihkan gigi tidak dijaga dengan baik.
Saat berbuka puasa, kecenderungan untuk mengonsumsi makanan dan minuman manis serta bersantan meningkat. Konsumsi berlebihan makanan ini dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan gigi, terutama jika kebiasaan menyikat gigi tidak dijaga dengan baik. kurangnya waktu untuk membersihkan gigi setelah makan sahur atau berbuka. Akibatnya, risiko terjadinya pembentukan plak dan kerusakan gigi meningkat.
Penting untuk diingat bahwa menjaga kesehatan mulut selama bulan Ramadan penting untuk mencegah masalah kesehatan yang mungkin timbul. Dengan perawatan yang tepat dan kebiasaan sehat, banyak dari kendala-kendala ini dapat diatasi atau dicegah selama bulan suci ini.
Tips untuk Menjaga Kesehatan Mulut saat Puasa
Untuk menjaga kesehatan mulut selama bulan puasa, ada beberapa langkah yang dapat diambil:
- Konsumsi Air yang Cukup: Pastikan untuk minum cukup air saat berbuka dan sahur. Hal ini membantu menjaga produksi air liur dan mencegah mulut menjadi kering.
- Bersiwak atau Mengunyah Permen Peppermint: Bersiwak adalah praktik sunnah yang melibatkan menggosok gigi dengan batang kayu dari pohon (Salvador persica). Ini tidak hanya membersihkan gigi, tetapi juga meningkatkan produksi air liur. Alternatifnya, mengunyah permen peppermint juga dapat merangsang produksi air liur, tentunya dilakukan saat sahur dan berbuka puasa.
- Menjaga Kebiasaan Menyikat Gigi:
Menurut pandangan ulama menyikat gigi tidak membatalkan puasa asalkan tidak ada cairan yang masuk ke rongga dan perut. Untuk lebih aman tentu kita bisa memilih waktu menyikat gigi setelah berbuka, atau sebelum tidur di malam hari dan setelah sahur. Pembersihan gigi secara teratur sangat penting untuk menghindari pembentukan plak dan kerusakan gigi.
- Menghindari Makanan dan Minuman Berlebihan yang Manis: Hindari makanan dan minuman yang tinggi gula, terutama saat berbuka. Jika mengonsumsi makanan manis, pastikan untuk membersihkan gigi setelahnya atau berkumur dengan air.
- Periksakan Kesehatan Gigi secara Rutin: Meskipun puasa, pastikan untuk tetap menjaga janji perawatan gigi secara rutin. Pemeriksaan gigi yang teratur sangat penting untuk mencegah masalah gigi yang lebih serius.
Menjaga kesehatan mulut selama bulan puasa adalah langkah penting dalam memelihara kesehatan secara keseluruhan. Dengan memperhatikan pola makan dan minum, serta menjaga kebersihan mulut secara rutin, kita dapat memastikan bahwa bulan puasa tidak hanya memberikan manfaat spiritual, tetapi juga memberikan dampak positif pada kesehatan fisik kita. Jangan biarkan kesehatan mulut terabaikan selama bulan suci ini. Dengan langkah-langkah sederhana ini, kita dapat menjaga kesejahteraan kita dengan utuh dan memperoleh manfaat yang seimbang dari ibadah puasa.
Sumber rujukan:
Top of Form
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H