Mohon tunggu...
Ifah Latifah
Ifah Latifah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis buku antologi Guru Profesional (Laikesa: 2020). Antologi Jawaban dari Tuhan (Dd Publishing:2020). Antologi Mengedukasi Negeri (Madani Kreatif: 2020) Guru Limited Edition ( Pustaka Literasi : 2021) Puisi 1000 penggiat Literasi judul Indonesia bangkit(Geliat gemilang abad i: 2021) Nak sungguh aku mencintaimu ( Little Soleil : 2021)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Terhanyut Dalam Senja Hati yang Lara

18 Maret 2024   01:46 Diperbarui: 18 Maret 2024   01:47 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terhanyut Dalam Senja Hati Yang Lara
oleh Ifah Latifah

Dalam senja yang hening, hati yang lara

Terhanyut dalam sepi,merintih pilu

Duka merajai ruang gelapnya jiwa

Seakan malam tak pernah bertemu sang surya

Hati yang lara, menghadapi badai yang menerpa

Deras hujan, mengalir di rintangan yang terjal

Tak ada tempat berlindung, tak ada pelabuhan

Hanya kesunyian yang mengiringi langkahnya

Dalam diam, ia menangis dalam pelukannya sendiri

Menyimpan lara dalam rahasia gelap hati

Tak terdengar isaknya, tak terlihat air matanya

Namun dalam diam, hati merintih lara

Mencari jawaban, mencari pemahaman

Mengapa ada lara, mengapa harus terluka

Namun dalam lara, ada kekuatan tak terduga

Hati yang lara menjadi saksi keajaiban cinta

Lara yang menghunjam, menjadi pelajaran hidup

Mengukir makna, melahirkan kebijaksanaan

Dalam  lara, ada rahmat yang tak terkira

Hati yang lara, menjadi taman yang berbunga

Temani lara, dengan ikhlas dan kesabaran

Karena di dalam lara, ada hikmah yang tersimpan

Dalam lara, tercipta kekuatan yang besar

 Hati yang lara, akan menghadirkan cahaya yang bersinar

Aceh Tamiang 18 Maret 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun