Mohon tunggu...
Ifah Latifah
Ifah Latifah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis buku antologi Guru Profesional (Laikesa: 2020). Antologi Jawaban dari Tuhan (Dd Publishing:2020). Antologi Mengedukasi Negeri (Madani Kreatif: 2020) Guru Limited Edition ( Pustaka Literasi : 2021) Puisi 1000 penggiat Literasi judul Indonesia bangkit(Geliat gemilang abad i: 2021) Nak sungguh aku mencintaimu ( Little Soleil : 2021)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menanti Bintang

17 Februari 2022   06:01 Diperbarui: 17 Februari 2022   09:30 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Menanti Bintang

Oleh ifah Latifah

Gemuruh petir menggelegar
Dengan  kilatan saling menyambar
Meski  Benderang
Namun cahayanya buatku bergetar

Rintik itu kini berubah gemuruh
Seperti gemuruh hatiku yang kian tak menentu
Menatap riak percikan
Mendekap tubuh yang kian kedinginan

Hujan tak jua henti
Kota kecilku terlihat sepi
Jalanan mulai tergenang disana-sini
Aku masih menanti terdiam dalam sepi

Seraut wajah terlintas jelas
Mengganggu tanpa rasa puas
Menatap dengan tatapan menggilas
Seperti terkaman binatang buas

Suasana semakin mencekam
Awan kelam menambah pilunya malam
Aku masih tetap terdiam
Mengharap bintangkan datang gantikan hujan

Dimanakah kau bintang?
Tidakkah kau tau aku kesepian dan ketakutan?
Tidakkah kau sudi berikan cahayamu yang benderang?
Agar malamku tak lagi kelam

17 Februari 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun