Mohon tunggu...
Ifadatul Laili
Ifadatul Laili Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

MAHASISWA UIN MALANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Trip Kecil Anak Ma'had

27 Mei 2022   15:37 Diperbarui: 27 Mei 2022   15:45 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada semester ini banyak sekali hal yang telah ku pelajari. Di tiap minggu nya pun aku dan beserta teman- teman sekelasku di minta untuk meuliskan artikel yang berbagi macam juga tema dan topic nya. Tak jarang juga kami di beri tugas wawancara yang mana itu mengharuskan kita terjun dan melihat langsung ke lapangan. 

karna kita sudah pernah mendapat dosen yang sama pada semester sebelumnya jadi kami tidak begitu terkejut jika di minta dalam setiap minggu pada satu semester ini untuk membuat artikel. Dan tema dan topic nya pun kami tidak ada yang bisa menebak kadang pun out of the box.

Tugas pada minggu pertama, kami di harus kan untuk menulis artikel tentang satu orang teman dekat kami di kelas. Karna kami masih menjadi maba atau mahasiswa baru ang mana belum genap setahun dan masih ada juga beberapa teman kami yang belajar melalui jarak jauh atau daring maka kami belum sepenuh nya mengenal teman-teman kami yang ada dikelas. 

Mungkin ada beberapa orang yang sudah menemukan teman dan cocok dengan anak tersebut tetapi ada juga anak yang bisa di bilang sulit bergaul sehingga dia terlihat tidak ada teman dekat. Aku pun menyarankan untuk di ruffle atau di undi saja untuk pasangan wawancara nya mengingat kita masih belum dekat dan kenal satu sama lain, 

maksud ku jika kita mendapat pasangan secara ruffle atau undian maka kita mau tidak mau harus mengenal anak tersebut dan bisa di bilang itu adil karna tidak ada yang namanya pilih memilih teman.

 Tapi ternyata banyak yang tidak setuju dengan usul ku tersebut dan akhirnya kami sau kelas sepakat jka mencari pasangan sendiri sebagai bahan untuk menulis artikel tersebut. Aku pun sebenar nya juga sudah mempunyai teman dekat sehingga aku tidak perlu bingung dengan siapa aku berpasangan untuk menulis artikel tersebut. 

Tetapi karna jumlah anggota kelas kami ganjil maka ada salah satu anak yang tidak mendapat pasangan. Pada akhirnya anka tersebut menulisan tentang diriku dan tidak ada yang menulis artikel tentang anak tersebut, begitulah minus nya dari memilih pasangan sendiri.

Tugas pada minggu kedua, tugas ini bertemakan tentang ibu. Tidak perlu untuk wawancara karna kita pasti sudah mengenali ibu kita sendiri.

 Tugas minggu ketiga, tugas ini bertemakan tetang ayah, sama seperti tuguas minggu sebelumnya yang tentang menulis ibu kita. Tugas menuliskan ayah ini juga tidak perlu wawancara.

Tugas minggu ke empat dan kelima, kita diminta untuk berkunjung ke sebuah dua tempat beribadah yang berbeda. 

Sebetul nya tugas ini cukup memberatkan kami semua. Karna kami saat itu posisi nya sedang berada di ma'had, akses bepergian hanya mengandalkan kendaraan online, kami semua adalah pendatang di kota tersebut yang tidak tahu tempat dan kami juga memiliki waktu yang terbatas jika bepergian.

Saat itu aku sempat mengajak beberapa anak perempuan yang posisi nya sama sepertiku tingga di ma'had, karna aku tau kami semua pendatang dan sulit bagi kami akses untuk bepergian maka dari itu aku mengajak beberapa anak untuk datang ketempat beribadah tersebut secara bersama-sama.  

Pada awalnya tidak ada yang merespon digrup tersebut akhirnya aku mengajak tiga orang temanku yang sekiranya mau di ajak sat set sat set. Alhamdulillah nya mereka mau ku ajak sat set sat set wat wet wat wet untuk segera wawancara dan segera mengerjakan tugas tersebut. 

Tak berselang lama saat kami berempat sepakat sudah menentukan tempat beribadah mana yang akan kami kunjungi ada beberapa anak yang menghubungi ku via personal chat ingin ikut bersama ku ke tempat beribadah tersebut, dan total nya ada sekitar sepuluh orang yang ikut, akhirnya aku pun iseng menamai nya " trip to gereja" . 

tujuan pertama kami adalah sebuah gereja tua yang berada di tengah kota dekat alun-alun. Setelah berkunjung ke gereja tersebut kami memutuskan destinasi kedua yaitu kesebuah klenteng yang berada di dekat sebuah pasar besar.

Karna biaya transport untuk trip ini tidak sedikit akhirnya kami memutuskan untuk berjalan kaki, kami bersepuluh pun berjalan kaki sejauh kurang lebih empat kilo meter dari tempat pertama. 

Setelah kami sampai di klenteng tersebut ternyata kami tidak bisa untuk wawancara langsung tanpa adanya surat pengantar tersebut. Akhirnya kami melanjutkan berjalan kaki sedikit menuju vhihara dan teryata vhihara tersebut buka di malam hari saja. Kemudian kami memutuskan untuk kembali ke mahad dengan membawa satu voice record saja.

Pada minggu selanjutnya pun kami mencoba kembali ke klenteng tersebut karna sempat ada percakapan bahwa kami bisa kembali lagi pada hari efektif, kami memulai trip tersebut dengan jumlah personil yang lumayan bertambah banyak tapi ternyata zonk, kami tetap tidak diperbolehkan melakukan wawancara jika tidak ada surat pengantar. Kami pun kembali dengan tangan kosong.

 Pada hari yang berbeda tetapi tetap di minggu yang sama aku bersama beberapa teman ku, tidak sebanyak hari sebelum nya mencoba sekali lagi ke klenteng tersebut dengan membawa surat tersebut dan akhirnya kami di izin kan untuk masuk dan mewawancarai  salah satu pengurus klenteng tersebut. 

Aku pun cukup tertegun karna setiap inchi dari bangunan dan ormanent- ornament tersebut ternyata memiliki banyak makna di dalam nya.

Trip ini kemudian di akhiri dengan kita mapir kesebuah mall yang ada kota tersebut dan kita makan siang di food court tersebut. Ternyata cukup menyenangkan berkunjung ke berbagai tempat beribadah tersebut karna banyak sekali budaya dan adat yang dapat di pelajari. Mungkin jika tidak ada tugas menulis dan mengunjungi tempat beribadah aku tidak akan pernah masuk gereja dan klenteng.

Ternyata jika kita diberi tugas sebisa mungkin kita harus membawa nya dengan santai agar kita tidak terlalu merasa keberatan. Akhirnya tugas menulis artikel setiap minggu ini di tutup dengan cerita ku ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun