Mohon tunggu...
Zahra Latifah Sukma
Zahra Latifah Sukma Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hobi membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kapan Sampah Berkontribusi Kepada Pemanasan Global?

4 Desember 2024   19:33 Diperbarui: 5 Desember 2024   05:59 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(tumpukan sampah (Sumber: Leonardo.AI))

Sampah, atau limbah, memainkan peran penting dalam berkontribusi terhadap pemanasan global melalui berbagai proses. Pembuangan sampah yang tidak tepat, terutama di tempat pembuangan akhir, dapat menyebabkan pelepasan gas rumah kaca seperti metana dan karbon dioksida ke atmosfer. Gas-gas ini merupakan kontributor utama efek rumah kaca, yang memerangkap panas di atmosfer bumi dan menyebabkan kenaikan suhu global.

Salah satu cara utama sampah berkontribusi terhadap pemanasan global adalah melalui penguraian anaerobik di tempat pembuangan sampah. Ketika sampah organik seperti sisa makanan dan  sampah pekarangan terurai tanpa adanya oksigen, maka gas metana akan dihasilkan. Metana adalah gas rumah kaca yang kuat yang kira-kira 25 kali lebih efektif dalam memerangkap panas daripada karbon dioksida selama periode 100 tahun. Sejumlah besar metana yang dipancarkan dari tempat pembuangan sampah di seluruh dunia secara signifikan berkontribusi terhadap pemanasan global.

Selain itu, pembakaran sampah juga dapat melepaskan gas rumah kaca ke atmosfer. Ketika sampah dibakar di insinerator, ia melepaskan karbon dioksida, gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap pemanasan planet ini. Meskipun fasilitas pengolahan sampah menjadi energi dirancang untuk menangkap sebagian energi yang dihasilkan selama pembakaran, proses ini masih menghasilkan pelepasan karbon dioksida dan polutan lainnya ke udara.

Selain itu, produksi dan pembuangan sampah plastik juga berperan dalam pemanasan global. Pembuatan produk plastik membutuhkan ekstraksi dan pengolahan bahan bakar fosil, yang melepaskan gas rumah kaca ke atmosfer. Ketika sampah plastik tidak dibuang dengan benar dan berakhir di lautan atau tempat pembuangan akhir, sampah plastik dapat terurai menjadi mikroplastik yang melepaskan gas rumah kaca saat terurai.

Kesimpulannya, sampah berkontribusi terhadap pemanasan global melalui proses seperti penguraian anaerobik di TPA, pembakaran sampah, serta produksi dan pembuangan sampah plastik. Mengatasi masalah pengelolaan sampah sangat penting dalam mengurangi dampaknya terhadap pemanasan global dan memerangi perubahan iklim. Praktik pengelolaan sampah yang berkelanjutan, daur ulang, pengomposan, dan pengurangan timbulan sampah merupakan langkah penting dalam meminimalisir kontribusi sampah terhadap pemanasan global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun