Mohon tunggu...
ifa avianty
ifa avianty Mohon Tunggu... -

Saya seorang penulis, ibu rumah tangga, senang membaca, memasak, dan kerja2 kreatif lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Vixion Makin Gagah dengan Pertalite

6 September 2015   12:09 Diperbarui: 6 September 2015   16:16 4246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Asisten saya yang satu ini penggemar motor Yamaha tampaknya. Dia punya motor dua, Yamaha semua, Fino dan New Vixion. Yang paling sering dibawa kerja ke rumah saya yang New Vixion. Motor berbadan besar dan gagah ini disebut anakku sebagai motor Ninja Go, entah apa sebabnya, mungkin karena larinya yang lincah meskipun bodinya gede. Hampir setiap selesai kerja, anak saya yang bungsu minta diajak putar-putar naik si Vixion.

  

Suatu hari, kami mengisi bensin mobil di SPBU Karang Tengah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Ada tulisan ‘Pertalite’ di salah satu stall-nya.

“Pertalite apaan sih, Pak?’ Tanya saya.

“Oh, itu bu, bahan bakar baru keluaran Pertamina, nanti pelan-pelan dia bakal menggantikan Premium. Lebih cakep, bu, bikin mesin lebih lari dan ramah lingkungan”, jelasnya.

“Oh gitu ya, Pak?”

“Iya, bu, si Vixion kan sekarang pakai Pertalite. Gak apa-apa sedikit mahalan dari Premium yang penting motornya lebih lari dan cakep”.

Wow. Sekeren apa sih si Pertalite ini?

“Memang khusus untuk motor Yamaha atau gimana sih, Pak, si Pertalite ini?’

“Ya enggak sih, bu. Motor lain ya pasti bisa juga. Tapi ya itu, passs banget buat Yamaha yang memang udah canggih dari sononya”.

Ah bisa saja asisten saya ini. Udah kayak sales motor Yamaha dan Pertalite saja dia. Tapi jujur sih, penjelasan dia bikin saya penasaran. Seistimewa apa sih si Pertalite ini dan apa hubungannya dengan si Vixion gagah itu?

Sekilas saya hanya tahu bahwa motor-motor  generasi terbaru Yamaha dilengkapi dengan teknologi Blue Core yang telah teruji performa dan keiritannya. Paling tidak, ada dua keunggulan motor-motor dari generasi Blue Core ini, yaitu teknologi Blue Core mampu memaksimalkan kinerja mesin dengan pembakaran yang sempurna, dan memiliki system pendinginan yang baik sehingga motor generasi ini dapat menghemat konsumsi bahan bakar hingga 50%. Wow banget kan?

 

Saya coba browsing ke website-nya Yamaha, dapat deh tuh keunggulan si Blue Core:

  1. Efisien, karena mengoptimalkan efisiensi bahan bakar sebanyak 50% dengan proses pembakaran sempurna. Hehehe, pantesan si Vixion itu irit banget, dipakai wara wiri kesana kemari, tetap jarang isi bensin. Minumnya irit kayak onta.
  2. Bertenaga, meningkatkan kinerja mesin dengan mengurangi gesekan dan penstabilan suhu.
  3. Handal, memaksimalkan tenaga dan efisiensi bahan bakar untuk pemakaian jangka panjang. Lebih awet pakai jadinya kan ya?

 

 

Oh iya, Yamaha juga terkenal akan optimalisasi komponen-komponennya sehingga berat motornya relative ringan di kelasnya masing-masing. Kelihatannya saja bodinya gede, kekar dan gagah, tapi gak berat, ternyata. Demikian pengakuan asisten saya, si kolektor Yamaha.

Teknologi ini berbasis sama dengan teknologi SkyActiv yang digunakan pada mobil-mobil Mazda. Teknologi ini menekankan peningkatan kemampuan (power( dibandingkan dengan bobot (weight). Tujuannya yaitu untuk mengoptimalkan kemampuan keseluruhan kendaraan. Semakin besar nilai ratio-nya, semakin baik juga performa kendaraan dan semakin irit bahan bakarnya.

Yamaha juga dilengkapi dengan Eco Riding yaitu semacam indicator yang member rahu sebarapa banyak efisiensi kita dalam berkendara.

Pertalite sendiri merupakan jenis bahan bakar yang baru saja dikeluarkan oleh Pertamina dengan spesifikasi yang lebih unggul dari premium. Spesifikasi yang dimaksud antara lain, warna BBM Pertalite dipilih hijau dengan penampilan visual jernih dan terang> Pertalite tidak memiliki kandungan timbal dan logam, serta hanya memiliki kandungan sulfur maksimal 0,005% m/m atau setara dengan 500 ppm. Jenis bensin ini termasuk jenis bensin 90 (kadar Oktan 90) yakin aditif harus kompatibel dengan minyak mesin, artinya BBM ini tidak akan menambah kekotoran mesin atau kerak.

Pertalite sudah diuji tiga lembaga kredibel, yaitu Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (Lemigas). Hasilnya tentu saja bagus dan masuk spesifikasi. Pertalite dikeluarkan dengan maksud sebagai varian baru bagi konsumen yang menginginkan BBM dengan kualitas di atas premium (selisih harga kurang lebih 900 rupiah perliter dengan premium) dan harga yang lebih murah dari Pertamax.

 

 

Dalam prosesnya, Pertalite dihasilkan dengan penambahan zat aditif dalam pengolahannya di kilang minyak. Komposisi bahannya secara kimiawi, adalah nafta dengan RON 65-70, dicampur dengan HOMC (High Octane Mogas Component) sehingga RON-nya menjadi 90. HOMC bisa juga disebut Pertamax, memiliki nilai RON 92-95. Selain itu ditambahkan juga zat aditif EcoSAVE, gunanya agar mesin bertambah halus, bersih dan irit.

Oh ya, sedikit penjelasan nih tentang istilah-istilah kimia. Nafta adalah material yang memiliki titik didih antara gasoline dan kerosene yang digunakan sebagai pelarut dry cleaning (pencuci), pelarut karet, bahan awal etilene, dan bahan bakar jet (JP-4). Sedangkan HOMC adalah produk nafta (komponen minyak bumi) yang memiliki ring (lingkar/cincin) berangka oktan tinggi, yang memiliki daya bakar sempurna dan cepat melarut.

Pertalite direkomendasikan terutama untuk kendaraan yang memiliki kompresi 9,1-10,1, dan juga mobil keluaran tahun 2000 ke atas, terutama yang telah menggunakan teknologi yang setara dengan Electronic Fuel Injection (EFI) dan Catalytic Converters (pengubah katalitik).

Selain RON 90 membuat pembakaran pada mesin kendaraan dengan teknologi terkini (termasuk Yamaha dengan teknologi Blue Core) lebih baik dibandingkan dengan Premium yanfg memiliki RON 88, sehingga cocok digunakan untuk kendaraan roda dua hingga mobil serba guna ukuran menengah. Hasil uji coba Pertamina pada beberapa mobil SUV, satu liter Pertalite mampu menempuh jarak 14,78 km. Sementara satu liter Premium dapat menempuh jarak 13,93 km.

Jadi, nggak semua motor atau kendaraan bisa cocok dengan Pertalite lho ya. Sesuai dengan RON nya. Kalau kendaraan memiliki rasio kompresi 9 ke bawah, cocoknya pakai Premium. Sementara kendaraan dengan rasio kompresi 9,1-10,1 cocok banget pake Pertalite. Nah di atas itu minumnya bisa juga pakai Pertamax dan Pertamax Plus deh. Meski ada juga yang masih bisa minum Pertalite kayak si Vixion ini. Nah, menurut pak Mohammad Masykur, Asisten GM Marketing PT. YIMM, semua motor produksi YIMM cocok menggunakan Pertalite, termasuk yang menggunakan teknologi Blue Core

Nah, bahkan Vixion yang memiliki rasio kompresi di atas 10 pun masih cocok kok pakai Pertalite, Bahkan performa dan efisiensi bahan bakarnya jadi lebih baik lho. Ah, kalau gitu saya juga jadi pingin coba kasih minum mobil saya dengan Pertalite… biar ikutan si Vixion yang makin gagah dengan Pertalite.

 

Referensi:

http://m.liputan6.com/bisnis/read/2236948/lulus-uji-mutu-apa-saja-spesifikasi-bbm-pertalite/

http://www.yamaha-motor.co.id/bluecore/

http://dapurpacu.com/219847/mesin-yamaha-blue-core-buatan-indonesia/

http://m.kompas.com/otomotif/read/2015/07/24/111138215/Tak.Semua.Produk.Yamaha.

http://m.tribunnews.com/otomotif/2015/07/30/kenali-kriteria-sepeda-motor-yang-cocok-konsumsi-pertalite

http://m.tribunnews.com/otomotif/2015/07/29/mesin-motor-yamaha-diklaim-bisa-minum-pertalite

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Pertalite

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun