Mohon tunggu...
Ifaa Anggi
Ifaa Anggi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesulitan Belajar (Kesulitan Penyesuaian Tingkah Laku) pada Siswa Sekolah Dasar

15 Januari 2024   13:25 Diperbarui: 15 Januari 2024   13:27 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentunya dalam kegiatan pembelajaran disekolah guru dihadapkan dengan berbagai macam karakteristik peserta didik yang berbeda. Misalnya terdapat peserta didik yang mampu menerima dengan baik dalam proses pembelajarannya, terdapat juga pula peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Jika peserta didik mengalami kesulitan belajar makan akan mempengaruhi prestasi belajar siswa yang dibawah KKM atau dibawah rata-rata, kesulitan belajar siswa dapat ditandai dengan adanya hambatan-hambatan tertentu dalam mencapai hasil belajar yang diharapkan. Terdapat jenis kesulitan belajar yang terbagi menjadi 2 jenis yaitu kesulitan belajar pra-akademik dan kesulitan belajar akademik.
1.Kesulitan belajar pra akademik
*Gangguan motorik dan presepsi
*Kesulitan belajar kognitif
*Gangguan perkembangan bahasa
*Kesulitan dalam penyesuaian perilaku
2.Kesulitan belajar akademik
a)Kesulitan membaca (Disleksia)
b)Kesulitan menulis (Disgrafia)
c)Kesulitan menghitung (Diskalkulia)
Dari berbagai jenis kesulitan belajar peserta didik terdapat faktor yang mempengaruhi seperti kurang nya perhatian orang tua terhadap anak, orang tua cenderung diam atau sibuk dengan urusan masing-masing tanpa memperdulikan anaknya. Sedangkan anak itu membutuhkan kepedulian misalnya diberikan waktu untuk mengobrol secara khusus dengan anak dapat memberikan beberapa pertanyaan tentang pembelajaran disekolah hari ini. Orang tua juga memiliki kewajiban untuk membimbing dan memonitoring hasil belajar anak saat disekolah. Selain itu juga faktor dari teman anak karena menurut saya teman belajar sangat mempengaruhi hasil belajar pada anak, jika mereka memiliki teman yang mengalami kesulitan belajar makan anak tersebut cenderung mengikuti. Dengan ini menjadi perhatian khusus bagi guru untuk mengantisipasi kesulitan belajar pada peserta didik sedini mungkin dengan mengenali karakteristik dari masing-masing peserta didik juga mengenali bakat minat, kebiasaan, tingkat dari kecerdasanya dan lain-lain. Berdasarkan pengamatan saya waktu PLP 2 pada peserta didik kelas 5 SD Muhammadiyah 1 Ketelan adalah beberapa dari peserta didik mengalami kesulitan belajar pada proses pembelajaran, pada kelas ini mayoritas peserta didik laki-laki daripada peserta didik perempuan yang membuat kelas ini cukup ramai. Berdasarkan pengalaman saya mengajar dikelas tersebut cukup sulit untuk mengkondisikan kelas agar tetap tertib. Beberapa dari peserta didik mengalami kesulitan belajar seperti kesulitan belajar pra akademik yaitu peserta didik  kesulitan dalam penyesuaian perilaku dengan begitu saya mencoba untuk mengkondisikan kelas dengan ice breaking agar semua peserta didik tenang dan fokus kembali. Sesekali saya juga menghampiri secara langsung ke meja anak yang mengalami kesulitan belajar karena perilakunya yang cukup mengganggu temanya yang lain saya berikan pengarahan agar tidak mengganggu temannya. Terdapat peserta didik yang dijauhi oleh temannya saat pembagian kelompok beberapa individu tidak mau satu kelompok dengan anak yang mengalami kesulitan belajar karena lamban belajar dan memiliki cacat fisik ( disabel ). Saya hanya bisa mengarahkan dengan memberikan saran agar tidak membeda-bedakan dalam berteman dan berkelompok karena sejatinya semua sama saja.
Cara agar peserta didik tidak mengalami kesulitan belajar:
*Guru dapat menganalisis penyebab peserta didik tersebut mengalami kesulitan belajar, guru dapat memberikan respons yang sesuai dengan jenis kesulitan belajar peserta didik , guru dapat memberikan bimbingan secara pribadi kepada peserta didik tersebut. Dapat menggunakan fasilitas yang tersedia di sekolah untuk dimanfaatan.
*Guru membicarakan kepada orang tua dan memberikan arahan kepada orang tua peserta didik untuk lebih memperhatikan anaknya saat dirumah, di dampingi saat anak saat belajar, dan mendengarkan cerita anak saat disekolah itu bagaiamana, mendengarkan keluh kesah anak dan memberikan kasih sayang yang lebih karena anak masih berusia dini  yang membutuhkan kepedulian dan kasih sayang orangtua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun