PEMANFAATAN SAMPAH RUMAH TANGGA SERTA PEMANFAATAN BAHAN ALAMI YANG MELIMPAH DI DESA TAWANGSARI, KKN UNDIP DIJADIKANNYA HAL YANG BERMANFAAT
Universitas Diponegoro bekerja sama dengan Desa Tawangsari melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik dengan tema pemetaan potensi desa dalam upaya pencapaian SDG'S.
Program KKN ini dilaksanakan di Desa Tawangsari, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Pelaksanaan ini dimulai pada 18 November 2021 sampai 3 Januari 2022.
Program yang dibawakan dalam KKN tematik ini yaitu Iptek untuk Inklusi Difabel dan Desa Tangguh Bencana.
Untuk program ini didukung oleh salah satu mahasiswa Tim KKN Tematik Undip yaitu Khofifah Alfioni Sumadi yang merupakan mahasiswa dari Fakultas Sekolah Vokasi dengan jurusan Manajemen Dan Administrasi Logistik Universitas Diponegoro.
Kepala Desa Tawangasari Bu Yayuk Tutiek Supriyanti  yang ditemui pada 20 Desember 2021 pukul 15.30 mengungkapkan bahwa Desa Tawangsari ini memiliki potensi UMKM/potensi ekonomi berupa usaha kecil dan menengah meliputi usaha kuliner dan kerajinan, serta potensi wisata.
Binaan Pertamina dengan tujuan mengembangkan Desa Tawangsari menjadi desa unggulan potensi dengan adanya Workshop Srikandi Patra yang merupakan tempat pengerajin batik dengan pekerja disabilitas, UMKM Milk Moo yang merupakan UMKM susu perah dengan berbagai fariasi untuk menarik minat pembeli dan hal ini dapat menjadi penggerak ekonomi bagi beberapa masyarakat yang tinggal di Desa Tawangsari,serta adanya wisata Edupark yaitu Wisata Cambell 2 Edupark yang merupakan potensi bidang pariwisata di Desa Tawangsasi.Â
Beliau berharap dengan adanya program pemanfaatan sampah rumah tangga serta pemanfaatan bahan alami yang melimpah di Desa Tawangsari dari mahasiswa KKN UNDIP ini dapat memanfaatkan sampah rumah tangga menjadi pupuk organik yang dapat beramnfaat sebagai pupuk alami, serta pemanfaatan aloevera/ lidah buaya serta jeruk nipis yang cukup melimpah di Desa Tawngsari menjadi hand sanitizer, dengan tujuan dapat mematuhi protokol kesehatan mengenai 5M Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak, Menjahui krumunan, Mengurangi mobilitas. Salah satu kegiatan memtus rantai penyebaran COVID-19 adalah dengan cara menjaga kebersihan, maka dengan pemanfaatan bahan alami aloevera/ lidah buaya dan jeruk nipis dapat mempermudah warga Desa Tawangsari dalam menjaga kebersihan tangan.
Minggu-minggu awal dimulainya dengan observasi lapangan mengenai potensi-potensi yang dimiliki Desa Tawangsari. Perizinan dari Universitas Diponegoro ke Bapedda Kabupaten Boyolali, Kecamatan Teras, dan seperangkat Desa Tawangsari. Dilanjutkan dengan observasi potensi masyarakat mulai dari Workshop Srikandi Patra yang merupakan tempat pengerajin batik dengan pekerja disabilitas, UMKM Milk Moo yang merupakan UMKM susu perah, serta adanya wisata Edupark yaitu Wisata Cambell 2 Edupark yang merupakan potensi bidang pariwisata di Desa Tawangsasi.
Dilihat mengenai pemanfaatan sampah rumah tanga di Desa Tawangsari, tercetuslah ide untuk memanfaatkan sampah tersebut untuk menjadi pupuk organik yang dimana dapat dimanfaatkan dengan baik salah satunya sebagai pupuk tanaman TOGA di Green House yang terletak di Wisata Cambell 2 Edupark, yang diharapkan tanaman TOGA tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga berbagai jenis tanaman TOGA dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk Obat Keluarga/ Empon-empon ataupun sebagai bahan bumbu dapur untuk memasak.