Pati -- Panen raya sayuran seperti saat ini menyebabkan harga sayuran cenderung turun. Salah satu sayuran yang harganya mengalami penurunan adalah sayuran sawi. Untuk itu Ifa Nofita Dewi (20) sebagai mahsiswa yang sedang menjalani KKN di Desa Tompomulyo, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati. Membuat olahan dari sayur sawi.
Sawi sendiri merupakan sayuran yang memiliki banyak manfaat, diantaranya dapat mendukung fungsi hati, menurunkan kolestero, dan juga mendukung kesehatan jantung. Selain itu sawi juga merupakan sayuran yang tinggi serat.
Inovasi olahan dari kerupuk sawi ini adalah kerupuk sawi, melalui inovasi ini  diharapkan nantinya dapat meningkatkan nilai jual dari sayuran sawi. Dalam pembuatan kerupuk sawi cukup mudah, serta bahan -- bahan yang digunakan juga cukup sederhana. Hanya membutuhkan sayur sawi, tepung terigu, tepung tapioka, bawang putih, ketumbar, dan juga garam.
Pembuatan kerupuk sawi ini dilaksanakan selama 4 hari, dari hari Senin -- Kamis, pada tanggal 23-26 Agustus 2021. Selama pelaksaan dilakukan ada sedikit kendala pada saat penjemuran. Penjemuran dilakukan secara manual memanfaatkan panas matahari. Namun, pada saat penjemuran panas matahari tidak terlalu terik, sehingga penjemuran memakan waktu yang cukup lama.
Setelah penjemuran dilakukan selama 2 hari dan dirasa cukup kering, selanjutnya  dilakukan tahap penggorengan. Pada saat menggoreng cukup gunakan api sedang, agar tidak cepat gosong. Selanjutnya adalah tahap pengemasan.
Tahap pengemasan ini meliputi pembuatan desain dan juga memasukkan kerupuk kedalam kemasan. Desaim pada kemasan krupuk berfungsi untuk menarik minat pembeli serta untuk menambah harga jual kerupuk sawi ini.
Sasaran dari pembuatan kerupuk sawi ini adalah petani sawi, karena mereka sangat kecewa dan merasa dirugikan. Untuk itu pembuatan kerupuk sawi ini dibuat. Melalui tulisan ini diharapakan petani mau berinovasi untuk meningkatkan harga jual sayuran.
Penulis : Ifa Nofita Dewi
DPL : Andri  Astuti Itasari, S.sos, M.I.Kom
