Mohon tunggu...
Irma Vitriani Susanti
Irma Vitriani Susanti Mohon Tunggu... -

ibu rumah tangga yang gak cantik2 amat, sotoy, geje, dan kadang lebay

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Memberantas #Penggalauan

28 Maret 2012   13:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:21 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebetulnya sudah bosan dengan kata galau. Karena memang kata tersebut bombastisnya di tahun 2011. Namun sesungguhnya kata tersebut banyak mewakili suara hati umat manusia yang dirundung malang sehingga kata 'galau' masih juga dipakai hingga saat ini oleh para dedemit dumay dan iklan di TV. Kalo di twitter ya ada itu hashtag galau dengan awalan pe- dan akhiran -an menjadi #penggalauan.

Tweet #penggalauan tidak lain adalah sebuah cara agar seseorang dapat menularkan kegalauannya pada orang lain, atau dia sendiri tidak galau, cuma dia senang saja kalo ada orang lain galau.

Ambil contoh boleh ya...

Will you marry me ? Yayaya, don't say anything. I know, you will not #penggalauan

Cieeeh yang mau pulang malah diminta lemburrrr.. Udah, buka bisnis sendiri aja #penggalauan

Udah dapet undangan dr icuk blm koe vik? Aku udah dpt lho. Koe nyusul kpn? #penggalaun

Dan lain-lain, dan seterusnya, hingga ada yang berinisiatif membuat akun Team Pukpuk. Yang kerjaanya cuma bilang “sabar - #pukpuk.RT @blabla.... “. Yaitu untuk tweeps yang berhashtag #galau #nyesek #sial dsb.

Hedeeeh..... sungguh TER-LA-LU..

(nah, mereply dengan kata “sungguh terlalu” ini adalah kerjaannya sebuah akun yang menamakan dirinya Bang Rhoma)

Tapi kadang saya mikir ni orang jahat banget ya membuat tweet #penggalauan. Yang seringkali bikin orang berpikir negatif, bingung, tambah gelisah, dan gak PD.

“Dan tidaklah galau itu menimpa kecuali kepada orang-orang yang gaul”,

Sehingga sesungguhnya tidak ada satupun makhluk bernama manusia di dunia ini yang tidak pernah galau.

“Karena itu bersyukurlah dengan segala rasa galaumu karena dengan demikian dirimu tergolong orang-orang yang berpikir”

Kutipan di atas adalah hasil pemikiran saya sendiri, sodara-sodara... Mengikuti gayanya Al Asbun ala Pidi Baiq. He he.

Eh, sesungguhnya kan segala kegalauan kita itu bisa dituntaskan hanya dengan sebait do'a ya? Tapi memang do'anya harus baik. Tidak menghendaki keburukan untuk orang lain. Tidak dalam rangka berbuat dosa, dan kitanya sendiri memang sedang berusaha atau sudah berusaha.

Do'anya harus ke Allah. Dan kitanya dalam rangka sedang berusaha jadi orang yang shalih. Rendah hati, dan yakin Allah mengabulkan.

Gak harus bahasa Arab, karena Allah pun mengerti bahasa gaul. Yang sepantasnya saja bagaimana, yang penting kita merasa dekat dengan-Nya.

Coba deh, saat sujud, adukan segala kegalauanmu. Biarkan orang-orang melakukan penggalauan dan paciweuh dengan galaunya, sementara kita tenang, karena yakin hanya Allah yang bisa memberi ketenangan.

Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang dibiarkan-Nya tenggelam dalam kegundahan. Karena tidak ada orang yang paling sial selain yang diantepkeun alis dibiarkan oleh Allah yang Maha Menguasai Langit dan Bumi.

Btw, do'a yang ini … sesuatu banget loooh...

“Ya Allah tidak lah Engkau sisakan sebuah dosa kecuali engkau memupusnya. Tidaklah Engkau sisakan kegelisahan kecuali engkau beri jalan keluarnya. Tidaklah Engkau biarkan sebuah utang kecuali Engkau melunasinya. Dan tidaklah Engkau munculkan keinginan dunia kecuali Engkau memenuhinya, Wahai Yang Maha Pengasih”

"Ya Allah , baguskanlah din-ku, yang akan menjadi kehormatan segala urusanku. Berilah aku kebaikan di dunia sebagai tempat aku menjalani hidup. Berilah aku kebaikan di akhirat yang menjadi tempat aku kembali. Jadikan kehidupan ini sebagai tempat menambah kebaikan, dan jadikan kematian sebagai pembebas dari semua kejahatan".

"Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku di penghujungkya, sebaik baik pekerjaan adalah pekerjaan di akhir kehidupanku dan hari terbaik adalah hari ketika aku bertemu denganMu”

---  Dan Ya Allah, jadikanlah bagiku ketenangan hati dari-Mu, bukan dari makhluk-Mu..... Aamiin.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun