Sehingga sesungguhnya tidak ada satupun makhluk bernama manusia di dunia ini yang tidak pernah galau.
“Karena itu bersyukurlah dengan segala rasa galaumu karena dengan demikian dirimu tergolong orang-orang yang berpikir”
Kutipan di atas adalah hasil pemikiran saya sendiri, sodara-sodara... Mengikuti gayanya Al Asbun ala Pidi Baiq. He he.
Eh, sesungguhnya kan segala kegalauan kita itu bisa dituntaskan hanya dengan sebait do'a ya? Tapi memang do'anya harus baik. Tidak menghendaki keburukan untuk orang lain. Tidak dalam rangka berbuat dosa, dan kitanya sendiri memang sedang berusaha atau sudah berusaha.
Do'anya harus ke Allah. Dan kitanya dalam rangka sedang berusaha jadi orang yang shalih. Rendah hati, dan yakin Allah mengabulkan.
Gak harus bahasa Arab, karena Allah pun mengerti bahasa gaul. Yang sepantasnya saja bagaimana, yang penting kita merasa dekat dengan-Nya.
Coba deh, saat sujud, adukan segala kegalauanmu. Biarkan orang-orang melakukan penggalauan dan paciweuh dengan galaunya, sementara kita tenang, karena yakin hanya Allah yang bisa memberi ketenangan.
Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang dibiarkan-Nya tenggelam dalam kegundahan. Karena tidak ada orang yang paling sial selain yang diantepkeun alis dibiarkan oleh Allah yang Maha Menguasai Langit dan Bumi.
Btw, do'a yang ini … sesuatu banget loooh...
“Ya Allah tidak lah Engkau sisakan sebuah dosa kecuali engkau memupusnya. Tidaklah Engkau sisakan kegelisahan kecuali engkau beri jalan keluarnya. Tidaklah Engkau biarkan sebuah utang kecuali Engkau melunasinya. Dan tidaklah Engkau munculkan keinginan dunia kecuali Engkau memenuhinya, Wahai Yang Maha Pengasih”
"Ya Allah , baguskanlah din-ku, yang akan menjadi kehormatan segala urusanku. Berilah aku kebaikan di dunia sebagai tempat aku menjalani hidup. Berilah aku kebaikan di akhirat yang menjadi tempat aku kembali. Jadikan kehidupan ini sebagai tempat menambah kebaikan, dan jadikan kematian sebagai pembebas dari semua kejahatan".