Mohon tunggu...
Agnes Yan
Agnes Yan Mohon Tunggu... Koki - @heyinjet

Gemar makan dan masak.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Balada Chentingsari: World Water Day

22 Maret 2011   06:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:34 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Eh, kalau disuruh hemat air, berarti kita ndak perlu mandi yo?" ceplos Hendra.

"Edan kamu, yo mambu lah! Padhakke wedhus!" kata Jenni setengah tak setuju dengan Hendra.

"Lho, kan tadi Bu Gendis bilang hemat air. Menurutmu piye bos?" tanya Hendra meminta pendapat Gugun.

Gugun setengah berpikir dan akhirnya memutuskan, "Setuju! Bener koe, Ndra, toh kita mandi ndak mandi tetep ngganteng. Yo ora?"

Pandawa yang lain mengangguk-angguk setuju. Jenni pun akhirnya ikut menyetujui.

Di lain sisi, para perempuan, meski cuma berdua pun ikut berdiskusi.

"Kita disuruh hemat air, berarti besok pagi kita ndak usah nyiram tanaman yo , Ka. Lumayan tho, hemat air, hemat tenaga juga," kata Unyil memulai diskusi mereka.

Ika manggut-maggut. "Ho oh, Sit, bener. Jadi kan kita ndak perlu dateng pagi-pagi buat nyiram tanaman yo..."

"Lagi pada diskusi apa iki?" tanya Bu Gendis tiba-tiba mengagetkan mereka.

"Ah nggak, Bu. Cuma ngomongin gimana caranya menghemat air. Hehehe," jawab Unyil sambil cengengesan.

Bu Gendis hanya manggut-manggut sambil tersenyum. Dalam hatinya beliau sedikit bangga pada murid-muridnya, meski ada juga sedikit rasa curiga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun