Mohon tunggu...
(iemma)
(iemma) Mohon Tunggu... Administrasi - penulis pemula

masih penyesuaian, dan perlu banyak belajar, mohon maklum.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hilangnya Cinta..

10 September 2019   12:34 Diperbarui: 10 September 2019   13:24 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku adalah anak dari pasangan R dan D, aku anak perempuan pertama dalam garis keturunan orang tuaku, sejak kecil aku sangat dekat dengan ayahku, hingga sampai selesai sekolah menengah atas, akupun masih dekat dengannya. Aku sangat merasakan rasa sayang yang diberikan oleh ayahku, ibupun sama namun aku cenderung lebih dekat dengan ayahku, mungkin karena aku anak perempuan pertama dan jarak antara aku dan adikku (yang juga perempuan) selisih 9 tahun, oleh karena itu aku menjadi anak perempuan satu-satunya hingga 9 tahun. 

Setiap aku dan ayahku berjalan bersama, aku selalu menggandeng tangannya, aku begitu merasa nyaman dan aman di samping ayahku. Walaupun kita dekat, aku jarang sekali memeluk ayahku semenjak aku beranjak dewasa, karena basic agama yang kupelajari membuat aku mulai menjaga jarak dengan lawan jenis termasuk ayahku. 

Di sekolah aku termasuk salah satu murid berprestasi, sehingga itu juga membuatnya begitu bangga padaku. Tapi semua hancur, karena kesalahanku, aku tergoda dengan lingkungan yang membuat hidupku hancur, semua keluargaku begitu malu kepadaku, semua berubah, sampai ayahku pun tak bisa menatap mataku lagi, aku sangat bersedih, tidak ada orang sekitarku yang bisa memberiku dukungan, mereka begitu membenciku, di dalam hatiku aku selalu berkata "begitu hinanya kah diriku, hingga semua meninggalkanku".  Aku benar-benar merasa sudah tidak ada cinta lagi dari mereka, mungkin hanya tersisa kepedulian saja, namun tak ada rasa cinta lagi.

Hanya bisa berpesan kepada kalian, semoga ketika siapapun melakukan kesalahan, walaupun sangat fatal, paling tidak kalian masih memberinya dukungan, bukan dukungan bahwa kalian setuju dengan yang dilakukannya, namun dukungan berupa perhatian bukan cacian, kemarahan atau kebencian yang ditunjukkan, dukungan kalian sangat dibutuhkan. Semoga bermanfaat, terima kasih untuk pembaca, ini hanya sebuah tulisan untuk direnungkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun