Mohon tunggu...
Ielma Maknun
Ielma Maknun Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

hobi memasak, anak ke 8 dari 11 bersaudara, suka konten-konten tentang memasak dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Uniknya Pesona Batik Ukir Singorojo, Angkat Nilai Kearifan Lokal melalui Projek P5

25 Januari 2024   08:00 Diperbarui: 25 Januari 2024   10:03 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JEPARA, Kompasiana.com -  Puluhan siswa SMP IQ Al Husna Mayong gelar kegiatan Outing Class guna mengangkat nilai-nilai Kearifan Lokal melalui belajar membatik motif ukir pada hari Kamis, 25 Januari 2024 di sanggar batik mapan Singorojo Mayong Jepara.

Sanggar batik mapan ini dirintis oleh Ahmad Jalaluddin, warga desa Singorojo, Mayong Jepara. Beliau merintis batik mapan mulai tiga tahun silam.

Menurut Ahmad Jalal selaku ketua Sanggar Batik Mapan menjelaskan tujuan merintis sanggar batik mapan ini untuk mengenalkan potensi desa Singorojo dan mengenang haul Mbah Datuk Gurnadi Singorojo.

"Kami ingin memperkenalkan nilai budaya dan potensi desa Singorojo," terangnya.

Dia menambahkan, batik mapan dibuat dengan ciri khas dari desa tersebut. Melalui motif-motif yang diambil dari benda-benda disekitar makam Mbah Datuk  Gurnadi Singorojo seperti motif gentong, daun jati, pohon aren atau gerabah khas Mayong seperti Astana bata dan lainnya.

(Foto: Ilma Maknun)
(Foto: Ilma Maknun)

(Foto: Ilma Maknun)
(Foto: Ilma Maknun)

SMP IQ Al Husna Mayong bekerja sama dengan Sanggar Batik Mapan Singorojo yang  diharapkan kegiatan membatik ini nantinya memakai motif ukir khas Jepara agar dapat dialihmediakan juga ke dalam penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (p5) dalam kurikulum merdeka tahun ini.

Sementara itu, ibu Hima selaku Kepala Sekolah SMP IQ Al Husna menyampaikan bahwa sekolah kami mengambil topik pesona batik Ukir Jepara, diharapkan motif yang dipakai anak-anak nanti adalah motif ukir khas Jepara.

"Boleh, jadi melalui Sanggar Batik Mapan ini sekolah bisa memakai motif ukir khas Jepara dan tentu bisa diterapkan dalam kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (p5) melalui outing class nantinya," ungkap Jalal.

(Foto: Ilma Maknun)
(Foto: Ilma Maknun)

(Foto: Ilma Maknun)
(Foto: Ilma Maknun)

(Foto: Ilma Maknun)
(Foto: Ilma Maknun)

Menurut ibu Luthfi selaku koordinator kegiatan p5 menyampaikan bahwa puluhan siswa SMP IQ Al Husna dalam kegiatan ini tidak hanya diajarkan teknik-teknik membatik mulai dari membuat pola ukir, menjiplak, mencanting, pewarnaan dan proses cap tetapi juga mendapatkan Nilai-nilai sejarah dan budaya kearifan lokal di desa Singorojo Mayong Jepara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun