JEPARA, Kompasiana.com - Â Puluhan siswa SMP IQ Al Husna Mayong gelar kegiatan Outing Class guna mengangkat nilai-nilai Kearifan Lokal melalui belajar membatik motif ukir pada hari Kamis, 25 Januari 2024 di sanggar batik mapan Singorojo Mayong Jepara.
Sanggar batik mapan ini dirintis oleh Ahmad Jalaluddin, warga desa Singorojo, Mayong Jepara. Beliau merintis batik mapan mulai tiga tahun silam.
Menurut Ahmad Jalal selaku ketua Sanggar Batik Mapan menjelaskan tujuan merintis sanggar batik mapan ini untuk mengenalkan potensi desa Singorojo dan mengenang haul Mbah Datuk Gurnadi Singorojo.
"Kami ingin memperkenalkan nilai budaya dan potensi desa Singorojo," terangnya.
Dia menambahkan, batik mapan dibuat dengan ciri khas dari desa tersebut. Melalui motif-motif yang diambil dari benda-benda disekitar makam Mbah Datuk  Gurnadi Singorojo seperti motif gentong, daun jati, pohon aren atau gerabah khas Mayong seperti Astana bata dan lainnya.
SMP IQ Al Husna Mayong bekerja sama dengan Sanggar Batik Mapan Singorojo yang  diharapkan kegiatan membatik ini nantinya memakai motif ukir khas Jepara agar dapat dialihmediakan juga ke dalam penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (p5) dalam kurikulum merdeka tahun ini.
Sementara itu, ibu Hima selaku Kepala Sekolah SMP IQ Al Husna menyampaikan bahwa sekolah kami mengambil topik pesona batik Ukir Jepara, diharapkan motif yang dipakai anak-anak nanti adalah motif ukir khas Jepara.
"Boleh, jadi melalui Sanggar Batik Mapan ini sekolah bisa memakai motif ukir khas Jepara dan tentu bisa diterapkan dalam kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (p5) melalui outing class nantinya," ungkap Jalal.