"Jujur saya tadi sempet takut juga. Tapi saya inget  Kevin dan Prita. Saya harusnya bisa diandalkan dalam situasi begini.  Kami sengaja bawa Kevin main ke hutan karena udaranya masih segar dan pengen dia jadi anak yang berani.
Apa jadinya kalau saya kasih contoh yang buruk? Alhamdulillah takut saya ilang hehe"
Anggi membalas komentar Pak Lukman, "Intinya harus pinter ngakalin rasa takut atau cemas ya Pak biar keeepppp smiiillleeee terussss" katanya sambil menyeringai lebar dan meletakkan telunjuknya di lesung pipinya.
Sahutan Anggi dibalas tawa oleh semuanya. Beberapa saat kemudian, penjaga hutan datang membawa makanan ringan dan teh hangat.
Hari semakin gelap, kami menggelar tikar untuk menyusun semua makan dan minuman. Ponsel Pak Lukman, serta senter yang dibawa Fred diletakan di tengah tikar. Kami duduk mengelilinginya. Ponsel saya dicharge dengan powerbank yang dibawa Anggi.
"Berasa piknik dadakan nih... wajib masuk blog gue!" Anggi sibuk mencari sudut dengan kaki terpincang hanya untuk mengambil foto kami. Kanaya bergumam, "... ini kalo ada binatang dateng, mau lari kemana..."
"No, mereka cenderung menjauhi manusia karena instingnya. Wildlife and human conflict, itu biasanya karena manusianya mengeluarkan aura negatif. Misalnya seperti takut, merasa kita lebih tinggi dari dia... Â kita diam saja nanti dia juga pergi." jelas Fred.
"This forest is belong to them. Kita cuma tamu. If we run, they'll chase us, attracted by our fear" kata Fred, menambahkan.
"Cerita keren nih buat sharing besok." kata Pak Lukman. "Besok abis dari bandara kami mau langsung ke acaranya kompasiana. Ketemu banyak blogger hebat buat sharing cerita"
"Gimana caranya biar tetep tenang saat darurat?" Akhirnya saya nimbrung juga. Fred punya banyak pengalaman dan sayang jika tidak belajar darinya selagi ada kesempatan.
"well, experience is good education for soul! katika pengalamanmu sudah banyak, ketenangan nanti datang sendiri. Pelajari pengalaman dulu dari cerita orang - orang, dari buku... "