Mohon tunggu...
Idzma Mahayattika
Idzma Mahayattika Mohon Tunggu... -

Ayah 2 anak ini merupakan seorang family hypnoterapis, grafolog, coach, trainer dan praktisi pendidikan anak di Kidzsmile Foundation (yayasan Senyum Anak Indonesia). ia merupakan anggota National Guild of hypnotist, Inc, USA dan The Indonesian Board of hypnotherapy. Selain dengan metode hypnosis, dalam melakukan terapi dan coaching Kak Idzma juga menggunakan metode EFT (Emotional Freedom Technic), NLP (neuro linguistic programming), play-art, ego state dan metode-metode lainnya. Kak Idzma memang sangat cinta dengan anak-anak, beliau suka mendongeng untuk anak-anak. saat ini Kak Idzma juga sedang mendalami Pendidikan Anak Usia Dini di Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta. Ia juga seorang relawan kemanusiaan yang memiliki banyak pengalaman dalam bidang kebencanaan. Ia berpengalaman terjun langsung untuk mengatasi trauma anak-anak dan orang tua pada berbagai daerah bencana di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Motor Saya dan Masalah Pada Anak

8 Mei 2012   12:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:33 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Beberapa hari lalu ketika saya mengendarai Motor saya, terdengar suara yang tidak biasa dari motor saya. Seperti suara gesekan dua benda logam. Ketika mendengar suara tersebut, tiba-tiba perasaan saya menjadi tidak nyaman. Tiba-tiba melintas berbagai macam pikiran negatif. "apa yang rusak?mesin? ban? apa ya?", "keluar duit berapa lagi nih?". "kemarin mobil masuk bengkel, skrg motor. jebol deh" dan berbagai macam pikiran negatif lainnya muncul di benak saya. Apalagi beberapa hari sebelumnya, mobil juga baru masuk bengkel, dan lumayan menguras isi kantong. Bunyi itu langsung mengaktifkan sensor "duit" di kepala saya, "berapa kira-kira penghasilan bulan ini? berapa yang harus dikeluarkan? ini motor rusak abis berapa?". Pikiran-pikiran ini menjadi semakin liar.

Ketika mendengar bunyi itu, perasaan saya menjadi tidak karuan. Perasaan saya menjadi tidak nyaman, Kesal, bingung dll. Konsentrasi saya juga menjadi terganggu. Sepanjang jalan saya lebih fokus memikirkan "kira-kira apa yang terjadi dengan motor saya?" daripada keadaan sekitar saya. berbahaya bukan? krn bisa menyebabkan saya mengalami kecelakaan lalu lintas.

Sepanjang jalan, pikiran dan perasaan saya diaduk-aduk oleh bunyi tersebut. Hingga akhirnya sampailah saya di rumah. Tidak menunggu lama, saya langsung memeriksa motor saya. Padahal saya tidak mengerti mesin sama sekali. "cari tau sumber suaranya" itu yang ada di pikiran saya. Semakin kencang saya memutar Gas motor, semakin kencang suaranya. Kenyataan itu membuat saya semakin khawatir. "gawat nih kalo begini, jangan-jangan di mesin?". Saya terus mencari dimana sumbernya. Dan akhirnya saya pun menemukan sumber suara itu. Menurut anda, darimana sumbernya? Mesin? Roda?. Tetot.....jawaban anda salah. Yang benar adalah di PLAT NOMOR! ya betul, masalahnya ada di palt nomor motor saya. Ada baut yang kendor disana, sehingga mengakibatkan getar yang menimbulan bunyi gesekan. Kalo begini masalahnya mah, ga perlu jadi teknisi juga aku bisa. Ambil "kunci", kencangkan bautnya, selesai!. dan bunyi tidak nyaman itu tidak terdengar lagi! ternyata masalah dan solusinya sederhana ya? tapi seberapa sering yang sederhana ini mengharu biru perasaan kita? seberapa sering yang sederhana ini membuat hidup kita menjadi berantakan? jika dihubungkan, dengan anak kita, seberapa sering yang sederhana ini membuat masalah anak kita menjadi semakin besar karena kita salah menyikapinya? hanya ayah&bunda yang bisa menjawabnya. untuk senyum anak indonesia :)

#PS
tentang bagaimana memahami masalah anak, bisa ayah&bunda baca di tulisan saya yang berjudul "memahami masalah pada anak" di notes saya atau di blog saya

Idzma Mahayattika

@K_IDZMA

HypnoStoryteller-coach-trainer-family hypnotherapist

www.kidzsmile.info

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun