Mohon tunggu...
Idzma Mahayattika
Idzma Mahayattika Mohon Tunggu... -

Ayah 2 anak ini merupakan seorang family hypnoterapis, grafolog, coach, trainer dan praktisi pendidikan anak di Kidzsmile Foundation (yayasan Senyum Anak Indonesia). ia merupakan anggota National Guild of hypnotist, Inc, USA dan The Indonesian Board of hypnotherapy. Selain dengan metode hypnosis, dalam melakukan terapi dan coaching Kak Idzma juga menggunakan metode EFT (Emotional Freedom Technic), NLP (neuro linguistic programming), play-art, ego state dan metode-metode lainnya. Kak Idzma memang sangat cinta dengan anak-anak, beliau suka mendongeng untuk anak-anak. saat ini Kak Idzma juga sedang mendalami Pendidikan Anak Usia Dini di Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta. Ia juga seorang relawan kemanusiaan yang memiliki banyak pengalaman dalam bidang kebencanaan. Ia berpengalaman terjun langsung untuk mengatasi trauma anak-anak dan orang tua pada berbagai daerah bencana di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Dalam Gelap

4 Mei 2012   09:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:44 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Yah, Kok Gelap ya?" tanya Gaza (2,5 Y) ketika tiba-tiba lampu di sepanjang jalan Cikutra mendadak mati semalam. Sepertinya Mati lampu massal, karena hingga kami sampai di rumah pun lampu masih belum menyala dan tetangga rumah juga gelap gulita. Oke, kalo begini saya harus cari aktivitas selama mati lampu ini. Seorang anak menjadi takut atau berani dengan kegelapan itu tergantung bagaimana orang tuanya menanamkannya sejak kecil. Kalo orang tua sering bilang "awas gelap lho", "ih serem di luar gelap", "ada setan lho kalo gelap" atau kalimat-kalimat negatif lainnya, maka tidak perlu heran ketika anak kita menjadi takut gelap. Tapi ketika kita menanamkan bahwa gelap itu biasa saja atau menyenangkan, ia akan menganggap itu demikian. di tulisan ini saya mo sedikit berbagi tentang berbagai aktivitas seru yang dilakukan ketika mati lampu kemarin (+/- 2.5 jam).

Belajar Hati-Hati

Aktivitas dimulai dari sepanjang perjalanan pulang dari toko (kebetulan malam itu kami sedang membeli sesuatu di toko dekat rumah).Sepanjang Jalan gelap gulita, hanya ada cahaya dari lampu motor dan mobil. Maka saya jelaskan ke Gaza, "ini lho kak kalo lagi mati lampu. ga cuma rumah kakak aja yang mati. tapi semuanya. Jadinya gelap deh. kita hati-hati ya. karena kan ga keliatan kalo ada orang mau nyebrang. kaka Bantuin ayah lihat kanan kiri ya. kalo kita mau nyebrang juga begitu". Juga hati-hati ketika berjalan di rumah, apalagi dalam gelap. Karena kita kesulitan melihat di dalam gelap.

Membantu dan Terlibat

Sesampai di rumah, saya segera mengambil senter ditempatnya. Penting nih kita tahu dimana letak benda-benda yang dibutuhkan ketika keadaan darurat, dan kita harus bisa mengambilnya didalam gelap. Setelah dapat Senter, saya berikan senter ke Gaza dan berkata "Kak, bantuin ayah ya. tolong senterin ayah ya, ayah mo ngunci gerbang dan pintu. kakak senterin supaya lubang kuncinya kelihatan" . atau ketika bundanya mo ke kamar mandi, Gaza yang bantu menerangi dengan senter. Sekitar 6 bulan lalu juga gaza pernah membantu ketika saya mengganti ban mobil yang bocor di tengah malam. ia membantu menerangi dengan senter ketika saya mengganti ban mobil.

Siap Siaga

Gaza juga belajar bagaimana harus bertindak ketika terjadi kondisi darurat, Dalam hal ini mati lampu. Gaza tahu dimana letak senter dan lampu darurat juga bagaimana menyalakannya. Ia juga tahu dimana letak Lilin. kami memang belum mengizinkan Gaza menyalakan Api sendiri. tapi pengetahuan ini akan membantu ketika ia di rumah namun ayah&bundanya sedang tidak ada, misal ketika bersama kakek nenek-nya atau pengasuhnya.

Read aloud dengan senter

Hari itu gaza baru pulang dari melihat atraksi pemadam kebakaran kab Bandung, dan saatnya untuk mengasosiasikan pengalamannya dengan buku yang pernah ia baca. Gaza punya buku "kendaraan Miki" yang didalamnya terdapat gambar miki dan goofy menjadi pemadam kebakaran. Cerita malam itu seputar pengalamannya tadi siang melihat aksi pemadam kebakaran dan diasosiasikan dengan buku yang ia baca. "wah tangganya sama ya, buat naik ke atas gedung, mobilnya juga ada, eh topinya sama" sambil membandingkan gambar di buku dengan video dan foto acara di pemadam kebakaran. Lebih seru lagi, ceritanya hanya diterangi dengan cahaya senter. oh iya, jika ingin melakukannya, pastikan cahaya senternya cukup terang ya.

Explorasi

Gaza asyik mengeksplorasi rumah dengan senternya. Ia senang sekali melihat rumah yang gelap gulita hanya diterangi cahaya senter. Ia masuk ke bawah meja, kursi, sofa dan keluar masuk ke semua ruangan sambil membawa senter, Sendirian. Saya dan Bundanya, hanya menunggu di kamar. Ketika menemukan sebuah Benda, Ia masuk ke Kamar membawa benda-benda yang ditemukannya. "bunda, ini punya bunda", sambil memberikan ikat rambut bunda yang ia temukan diantara kasur. Seru!

Melihat dalam gelap

Terkadang ia mematikan senternya dan sengaja berjalan atau berlari dalam gelap. kadangkala sengaja mencari ayah&bundanya dalam gelap. Kami membiarkan walaupun kadang ia terantuk meja atau lemari. Tapi ia belajar, "tidak apa-apa kok kalo gelap, cuma ga keliatan aja". Ia menjadi Nyaman dalam gelap.

Bermain bayangan

keseruan lain ketika Gelap adalah bermain bayangan, arahkan lampu senter ke dinding dan saatnya membuat bentuk hewan dengan tangan. Gaza asyik menirukan gerakan tangan dan suara yang dibuat. seru! aktivitas ini juga bisa untuk mendongeng cerita fabel.

Foto Dalam Gelap

Berbekal Kamera Saku, Gaza asyik mengambil foto suasana rumah ketika gelap (walaupun entah maksudnya ia mengambil gambar apa, karena fotonya miring-miring dan belum jelas). ia juga belajar efek penggunaan blitz dan tidak. intinya dia belajar, kalo pake blitz jadi terang:)

Mengenal Bahaya

untuk menghemat baterai, akhirnya kami menyalakan lilin. ketika dinyalakan, sambil dijelaskan kalau lilin itu panas, dan kita harus hati-hati memasangnya. ketika mengamankan lemari tempat menaruh lilin dari kertas atau barang mudah terbakar lainnya, juga dijelaskan alasannya. Penjelasan itu diasosiasikan lagi dengan pengalaman Gaza ketika di acara pemadam kebakaran, disana ia melihat kalau api kecil bisa mengakibatkan kebakaran. Gaza sudah tahu api itu panas karena kami pernah mendekatkan tangannya ke api supaya ia bisa merasakan panasnya. dekatkan ya, bukan ditempelkan, jadi aman:)

itu tadi beberapa aktifitas seru yang kami lakukan ketika mati lampu. Walau gelap gulita, bisa tetap bermain dan belajar dengan seru kan? seperti lagu mba Mira Julia yang sering dinyanyikan oleh Gaza :

"Dimana saja...Kapan saja..Bersama Siapa saja aku belajar...."

"Untuk Senyum Anak Indonesia"

Idzma Mahayattika

@K_IDZma

hypnostoryteller-Trainer-coach-family hypnotherapist

www.kidzsmile.info

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun