Selama ini imej mendongeng begitu kuat tertanam pada para pendongeng professional seperti kak bimo, kak kusumo, kak awam, kak ryan dll sehingga mendongeng seakan-akan merupakan hal yang sulit. Orang tua merasa kesulitan mendongeng bagi anaknya karena tidak mampu mendongeng sehebat para pendongeng professional. “tidak bisa banyak suara, ga ngerti pake boneka,” dll adalah alasan yang banyak dikatakan orang tua, selain tidak ada waktu tentunya. Benarkah seperti itu? Seharusnya kita mengembalikan kegiatan mendongeng atau bercerita ke asalnya, yaitu aktivitas antara orang tua dan anak. Kalo seperti ini maka kita akan sampai pada pemahaman bahwa semua orang tua bisa mendongeng!!! Tentu dengan gaya dan caranya sendiri-sendiri. Tidak harus seperti pendongeng professional. Kenapa? karena kita semua punya bakat bercerita. Tidak percaya? ayo kita perhatikan sekitar kita :
Pernah lihat ibu-ibu yang sedang membeli sayur di tukang sayur? Perhatikan deh!! ketika sambil menawar sayur, ibu-ibu itu biasanya suka bercerita tentang banyak hal. Tentang tetangga baru, gossip artis terbaru, acara PKK kemarin, tentang sekolah anak dll. Perhatikan ketika mereka bercerita. Mereka bercerita dengan bahasa tubuh dan intonasi yang bagus. Ketika cerita gossip, tiba-tiba suaranya merendah, matanya sedikit mendelik dan posisi tubuh “menutup”. Iya kan?
Pernah lihat para ayah yang sedang cerita hasil pertandingan sepak bola ke teman-temannya? Seru kan!? Kaki dan tangan ikut bergerak seperti menendang dan menangkap bola. Ketika cerita gol, tangannya terkepal ke atas dan bicara dengan setengah berteriak. Atau ayah yang cerita tentang mobil keluaran terbaru. Seru kan?
Berarti kita semua punya bakat untuk bercerita, bisa dong kita cerita seseru itu ke anak-anak kita. Nah pertanyaan selanjutnya ialah, mau atau tidak? Mau dong yaJ
Di tulisan-tulisan saya selanjutnya, kita akan berbagai tips-tips sederhana ketika kita bercerita atau mendongeng sebagai orang tua (bukan pendongeng professional). Sederhana? Yup betul, namun seru, “powerfull” dan efektif. Tips-tips ini saya dapatkan dari perjalanan saya main dan berbagi dengan anak-anak di berbagai tempat dan juga ketika bercerita pada anak saya. Selamat mencobaJ
Idzma Mahayattika
Seorang ayah, story teller, family hypnotherapist
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H