mata itu, telaga bening menyejukkan
kutemukan di antara gelombang
perempuan-perempuan berjilbab
tujuh oktober seribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan
sebuah persentuhan hati telah terikrarkan
dan perjumpaanku, kuharap
menjadi perjumpaan yang abadi
perjumpaan cinta insaniyah
perjumpaan menuju sesuatu yang ilahiyah
mata itu, mata kekasih
mata yang di kedalamannya aku bersimpuh
dan mengurai segala kelemahanku
mata yang dengan segala binarnya
telah memberiku kandil-kandil kesejukan
mata itu, kokoh berdiri
di tiang-tiang penghambaan
melarutkan segerombol kegelisahan
yang senantiasa bertengger di dada
membuncah gunung-gunung gelisah
mata itu, kembara di padang-padang tandus
meluruhkan tetes-tetes embun
dan memetikkannya dawai kerinduan
makassar, oktober 99
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H