Mohon tunggu...
Idwar anwar
Idwar anwar Mohon Tunggu... -

Saat ini saya aktif sebagai penulis dan editor buku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mata Kekasih

2 Mei 2011   06:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:10 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

mata itu, telaga bening menyejukkan
kutemukan di antara gelombang
perempuan-perempuan berjilbab

tujuh oktober seribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan
sebuah persentuhan hati telah terikrarkan
dan perjumpaanku, kuharap
menjadi perjumpaan yang abadi
perjumpaan cinta insaniyah
perjumpaan menuju sesuatu yang ilahiyah

mata itu, mata kekasih
mata yang di kedalamannya aku bersimpuh
dan mengurai segala kelemahanku
mata yang dengan segala binarnya
telah memberiku kandil-kandil kesejukan

mata itu, kokoh berdiri
di tiang-tiang penghambaan
melarutkan segerombol kegelisahan
yang senantiasa bertengger di dada
membuncah gunung-gunung gelisah

mata itu, kembara di padang-padang tandus
meluruhkan tetes-tetes embun
dan memetikkannya dawai kerinduan

makassar, oktober 99

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun