Mohon tunggu...
IduL Lestari
IduL Lestari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UBT

Love yourself 😘

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Indahnya Keanekaragaman Bangsa Indonesia

23 September 2020   20:37 Diperbarui: 23 September 2020   20:39 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimanakah Guru menyesalaikan siswa yang bersengketa/ beda pendapat?
Guru merupakan seseorang pengganti orang tua saat di sekolah. Seorang guru harus terlebih dahulu memiliki kebribadian yang utuh,harmonis, dan dinamis. Hakikat anak yang mengalami masalah adalah anak yang mengami masalah baik dalam hal belajar maupun tingkah laku. Setiap anak memiliki kemampuan dan karakteristik yang berbeda-beda. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini dapat terjadi. Diantaranya adalah faktor keluarga dan lingkungan. Dalam mengatasi hal ini guru dan orang tua sangat berperan penting untuk merubah atau memperbaiki anak yang mengalami masalah dalam belajarnya maupun dalam tingkah lakunya. Dalam suatu pembelajaran disekolah tidak banyak ditemui anak yang pintar dan memiliki perilaku yang bagus.Banyak ditemukan anak yang mengalami masalah dalam prestasi dan juga dalam tingkah lakunya.Dalam hal ini guru sangat berperan penting dalam pemulihan masalah anak ini, dan orang tua juga berperan penting dalam membangun karakter anaknya.
Disinilah diperlukan pihak ke dua yaitu peran guru untuk memantau perkembangan kepribadian peserta didik,sekaligus menjadi alat pengendali prilaku peserta didik di dalam lingkungan sekolah.Sehingga mampu terwujud Generasi bangsa yang berkepribadian baik,sesuai yang diinginkan.

Apak faktor yang membuat berbeda pendapat dengan temanmu?
 Berbeda pendapat memang keniscayaan. Semua bisa terjadi sebab setiap orang melihat satu masalah dari sudut pandangnya masing-masing. Sejatinya setiap pendapat yang ada bisa untuk saling melengkapi, sehingga membuat kita dapat melihat secara keseluruhan terhadap satu hal. Dengan demikian akan membuat pandangan dan wawasan kita semakin luas. Itu kalau kita memiliki keluasan hati untuk menerima semua pandangan yang ada dari orang-orang yang berbeda tanpa diskriminasi. Sayangnya yang terjadi kita cenderung merasa bahwa pendapat atau pandangan kitalah yang paling benar dan baik. Tidak salah. Ini juga merupakan keniscayaan bahwa manusia oleh keegoannya akan merasa dirinya yang paling baik. Yang menjadi salah dan masalah itu adalah karena keegoan diri itu, kita menutupi diri rapat-rapat untuk mau menerima pandangan orang lain. Bukan itu saja, ujung-jungnya dari perbedaan pendapat itu akhirnya kita akan meremehkan sampai taraf menghina pandangan yang berbeda dengan kita. Timbul arogansi. Pokoknya pendapat saya ini yang paling benar. Saya ini lebih pintar dan berpengalaman. Kamu itu tahu apa? Kamu itu bodoh dan belum ada pengalaman sebanyak saya. Saya sudah kenyang makan asam garam. Kamu tidak usah sok tahu mengajari saya. Apalagi pendapat yang kita kemukakan sudah terkontaminasi oleh kepentingan tertentu. Akibatnya kita menjadi gelap mata bermain-main dengan logika pembenaran untuk menjelaskan bahwa pendapat kita pasti benar.

Apa saran Anda sehingga kita selalu menjaga persaudaraan dan persatuan dalam kehidupan kehidupan multibudaya Indonesia?
 dengan cara menghargaii agama,suku ras dan budaya Serta menjaga toleransi. Menjaga  keadilan, kesederajatan, dan keseimbangan setiap hak-hak manusia, sekalipun setiap orang memiliki latar belakang budaya yang berbeda.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun