Mohon tunggu...
Idta RosyidaFajriyah
Idta RosyidaFajriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka mengapresiasikan segala sesuatu lewat tulisan atau gambaran, extrovert dan happy outside

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Alasan Tindakan Donald Trump terhadap Kaum Imigran "Hardborder Regime"

30 September 2022   10:05 Diperbarui: 30 September 2022   10:22 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam menganalisis alasan dan tindakan Trump membatasi kaum imigran ke AS pada masa kepempinannya, digunakan konsep kebijakan luar negeri. Sebagai negara, AS memiliki kepentingan nasional yang harus dipenuhi sehingga memerlukan rancangan kebijakan yang tepat dan komprehensif, termasuk kebijakan luar negeri AS. Dalam hal ini, kebijakan adalah suatu kegiatan yang diusulkan oleh pemerintah dan disusun berdasarkan berbagai pertimbangan dalam mencapai tujuan kepentingan nasional.

Isolasionisme ialah suatu bentuk dari kebijakan luar negeri AS yang merupakan sebuah prinsip atau praktik politik dengan menunjukan minat hanya pada negaranya sendiri dan tidak terlibat dalam kegiatan internasional. Secara historis isolasionisme mulanya diterapkan ketika AS memutuskan untuk tidak terlibat dalam konflik Eropa dan Asia dan tidak menginginkan terjerat dalam politik internasional.

Perbatasan wilayah antarnegara memiliki potensi terjadinya kejahatan yang sangat besar, seperti human trafficking, drugs trafficking dan yang paling sering terjadi, yaitu penyelundupan imigran, termasuk yang terjadi di perbatasan wilayah antara Amerika Serikat dan Meksiko. Dalam kasus ini, penyelundupan imigran menjadi salah satu kejahatan transnasional yang paling sering terjadi di wilayah perbatasan kedua negara tersebut yang menjadikan angka imigran ilegal asal Meksiko di Amerika Serikat sangat tinggi.

Bagi Amerika Serikat maupun Meksiko, perbatasan wilayah diantara kedua negara menjadi tantangan tersendiri dengan berbagai permasalahan yang ada.  Kerjasama dua negara juga biasanya lebih terfokus dengan bagaimana mengurangi gangguan dan kesalahpahaman antar lintas perbatasan daripada bagaimana operasi yang ada dapat terkoordinasi dengan baik.

Donald Trump cenderung terlihat sangat keras terhadap imigran illegal asal meksiko, bahkan dengan menggunakan sikap anti imigran dan anti meksiko yang menyebabkan buruknya hubungan antara Amerika Serikat dengan Meksiko. Retorika kekerasan, sikap supremasi kulit putih sampai ujaran kebencian membuat banyaknya sikap diskriminatif ataupun kekerasan erhadap imigran non-kulit putih dengan terlihat seolah hal tersebut dapat dibenarkan oleh pihak berwajib serta menimbulan kesan bahwa Donald Trump sangat ingin mewujudkan "make America white again".

Undang-undang Imigrasi dan Kebangsaan (INA) menetapkan adanya hukum perdata bagi mereka yang berasa di Amerika Serikat secara tidak sah atau tanpa status hukum, dimana hukuman ini berlaku bagi mereka yang memasuki Amerika Serikat secara illegal ataupun bagi mereka yang masuk secara legal namun kemudian melanggar persyaratan penerimaan 179 Seperti yang sudah diketahui, dalam masa kepemimpinannya, Donald Trump dianggap tidak berempati terhadap keluarga maupun anak-anak tanpa pendamping yang melintas perbatasan, bahkan Donald Trump berulang kali mencoba untuk menggambarkan para imigran sebagai penjahat yang tidak layak untuk dihormati.

Teori Sekuiritasi

Teori Sekuritisasi Menurut Barry Buzan, Ole Waefer dan Jaap de Wilde, sekuritisasi berarti pengidentifikasian isu tertentu (baik politik maupun non-politik) untuk dijadikan sebagai agenda keamanan. Aktor yang berperan dalam proses sekuritisasi pada umumnya didominasi oleh negara (walaupun tidak selamanya negara).

Sekuritisasi merupakan konsep dari keamanan nasional yang menekankan pada pihak otoritas dalam mengonstruksi isu yang mulanya tidak politis menjadi isu politis sehingga memerlukan adanya pengamanan atau tindakan darurat. Tiga unsur penting dalam analisis teori sekuritisasi adalah functional actor, securitizing actor, dan referent object.

Pohon Konflik

  • Daun Konflik
  • Zero Tolerance dan ketegangan terhadap hubungan bilateral antara dua negara.
  • Dahan Konflik
  • Amerika Serikat merespon ancaman keamanan tersebut dengan menerapkan kebijakan keamanan hard border regime dimana pada era Trump dan bush Amerika serikat memperketat jalur perbatasan dengan membangun tembok perbatasan "Great Wave" dan juga mengirim pesukan garda nasional yang berpatroli di setiap jalur perbatasan Amerika serikat dan Mexico. Kebijakan tersebut telah disepakati danmendapat persetujuan dari Mexico.
  • Akar Konflik
  • Terlihat adanya ancaman keamanan terkait masuknya imigram illegal dan perdagangan narkoba yang meningkat di setiap tahunya. Hal ini dapat di golongkan kedalam kejahatan Transnasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun