sore itu. kau tersenyum
dan aku menatap matamu.
lalu kau menampar pipi kananku.
tidak terlihat marah diwajahku.
namun aku tersenyum padamu.
lalu kau menampar pipi kiriku.
aku tetap tersenyum menatap matamu.
dan kau pun membalas senyumku.
lalu kau memegang kedua pipiku dengan gemas.
tidak lama kemudian, kau berucap padaku.
dengan mata yang penuh kehangatan.
" aku mencintaimu mas '
lalu kau kecup kheningku.
dan setelah itu. aku memelukmu.
sambil membisikkan pada telingamu
" aku pun mencintaimu jelek .. "
Aku terkejut. kesakitan.
karena kau mencubitku dengan bertubi-tubi.
namun ketika kau melihat aku kesakitan.
kau terdiam. seakan kamu merasa bersalah.
lalu kau pun meminta maaf padaku.
aku memegang kedua tanganmu.
menatapmu, kau pun menatap mataku.
dan saling memandang ....
tak ada kata. tak ada senyuman diwajah.
lalu ..... lalu ......lalu ....
cinta itu ...
tidak akan ada akhirnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H