Memang tidak enak cinta lokasi. meskipun sudah putus. tetap saja aku masih bisa melihat cowok yang aku benci itu. tapi karena aku masih membutuhkan pekerjaan ini. aku tetap menjalaninya dan mencoba untuk tidak memperdulikannya.
---------------------------------------------------------------------------------
Diusiaku ke 25. Aku mempunyai teman chating. dia-Fandy. Dari Photonya. dia Tampan. dan aku sempat tidak percaya. mengapa dia tertarik chating denganku. padahal aku sudah menunjukan photoku padanya-photoku yang jelek tapi dengan kaos sedikit terlihat belahan dadaku-terlihat sexy.
Dia memujiku. meskipun aku terlihat gendut. dia bilang-aku sexy dan manis. meskipun aku ragu dengan kata-katanya itu. tapi aku senang dia mengirim pesan itu padaku.
Selain tampan. Fandi ini emang enak diajak bicara. terkadang serius berpikiran dewasa. dan terkadang pula lucu, seperti berpikiran anak kecil. hehee mungkin biar bisa aku tertawa. dan itu memang benar. aku dibuat ketawa olehnya.
Setelah kami sudah saling mengenal. sudah mulai terasa dekat. dan dia pernah bilang suka padaku. walaupun aku sedikit tidak percaya. tapi aku senang dia mengatakan seperti itu.
Dia ingin menjadi pacarku dan bertemu denganku. aku pernah bilang padanya. kalau asliku lebih jelek dari photo yang pernah aku kirim. tapi jawaban dia. katanya- " itu tidak masalah buatku, yang terpenting, kamu mau ngga jadi pacarku ?" . karena jawaban itu. aku berani untuk bertemu dengan-nya.
---------------------------------------------------------------------------------
Kami bertemu diMall. dia memamng putih berwajah tampan dan dengan poster badan ideal. Aku pikir setelah melihatku. dia akan menghindar dariku. tapi ternyata tidak. sikapnya menunjukkan memang terlihat kalau dia suka padaku. Ketika kami berjalan menuju bioskop. dia tidak malu memegang tanganku dengan mesra. dan dia memperlakukanku sudah seperti sepasang kekasih saja.
Dari awal memang aku sudah suka padanya. jadi ketika dia memperlakukanku seperti itu. dengan senang hati aku menikmatinya.
Didalam bioskop. Kami sudah sepakat. bahwa kami adalah sepasang kekasih. dia bersikap hangat padaku. tangannya tidak lepas dari genggaman tanganku. dan semakin lama. dia semakin berani. tangannya yang liar menjelajahi seluruh tubuhku. tapi entah kenapa aku menikmatinya. kami bercumbu dibioskop. dan aku menurutinya saja. apa mungkin karena aku sudah lama tidak merasakan sentuhan dari cowok. aku menjadi seperti cewek murahan saja. baru ketemu saja. aku sudah melakukan seperti ini.
Dia mentraktirku nonton. dia mentraktirku makan. dan dia bersikap sangat mesra padaku. waktu itu aku seperti mimpi saja. Dia tampan dan bersikap baik padaku.
Namun Rasa bahagia itu. hanya sesaat saja. dihari-hari selanjutnya. saat chating. dia menjadi cuek. dan melupakanku. ternyata cowok itu. tidak menginginkan cintaku. tapi hanya tubuhku saja.