disaat umurku masih tujuh tahun. disaat itu pula. pertama kali aku melihat bapakku menampar wajah ibuku. dan hari-hari berikutnya aku sering melihat ibuku bertengkar dengan bapakku. berawal dari perang mulut. dengan kata-kata yang kasar. sampai berakhir bapakku memukul ibuku dengan kasar pula.
waktu kejadian itu. aku masih belum mengerti apa permasalahannya hingga kedua orangtuaku berkelahi.
ketika aku sudah ber-umur dua belas. aku mulai sadar. dan mulai tahu. meskipun bapakku sedikit bersikap baik padaku. ternyata bapakku sudah menikah lagi dengan perempuan lain yang lebih muda dari ibuku.
karena ibuku sudah tidak bisa mempertahankan rumah tangganya. ibuku meminta cerai. setelah beberapa bulan kemudian. orangtuaku bercerai.
walaupun bapakku banyak harta. tapi aku tidak ingin ikut tinggal bersama bapakku. aku merasa lebih nyaman hidup bersama ibuku. ibuku sangat tulus mencintaiku. ibuku tidak pernah macam-macam. ibuku sangat rajin beribadah. dan karena pula . percerain orangtuaku terjadi. semua itu karena kesalahan bapakku yang gatel-main perempuan. yang sudah tidak punya perasaan pada perempuan yang selama ini sudah baik padanya.
dengan sikap bapakku itu. aku sudah tidak mencintai bapakku lagi. dan aku sangat membencinya. BENCI. SANGAT BENCIIIIIII...
------------
ibuku menjadi single parent. ibuku masih berkerja dijakarta. sedangkan aku. karena ibuku tidak bisa menjagaku terus menerus. aku pulang kampung. dan ikut tinggal bersama nenekku.
setiap bulan ibuku mengirim uang untuk sekolah dan kehidupanku dikampung. terkadang empat bulan sekali, ibuku pulang karena merindukanku.
selama pergaulan dikampung. baik disekolah maupun diluar sekolah. aku tidak suka dekat-dekat dengan pria. terutama pada pria seusia bapakku. aku bersikap cuex. munkin pria-pria yang ingin bicara atau mendekatiku. mereka akan bilang aku ini ' SOMBONG ATAU JUDES ' . padahal Mereka tidak tahu. masa lalu kehidupanku.
SMA -pun . aku dikenal Jutex, sombong . aku hanya bisa berteman dengan perempuan. itu pun hanya sedikit yang ingin berteman denganku. karena banyak juga yang menghindariku. aku yang pendiam dan sedikit agak kasar.