Mohon tunggu...
Idrus Cerpen
Idrus Cerpen Mohon Tunggu... -

I' PEN (Idrus Cerpen) . Penulis Pria. yang lebih dikenal dengan Penulis yang bertema perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suamiku Berseragam...

3 November 2014   19:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:47 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditempat baruku ini, aku sudah merasakan kehidupan normal. sudah tidak ada lagi pertengkaran, perselisihan, yang bisa membuat hatiku sakit. aku benar-benar merasakan kebahagiaan.

Selain berkerja. aku pun mencoba ikut membantu temanku untuk mengajar membaca al-quran pada anak-anak ditempat pengajiannya.

Suci sering main ke warung. hingga hubunganku dengannya semakin dekat. dia sudah seperti anakku sendiri. aku menjadi sayang padanya. anaknya cantik. lucu. dan pintar bicara. dia belum pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. karena ibunya meninggal disaat dia masih berumur 1 tahun. dia merasa nyaman bersamaku. terkadang dia menganggapku seperti ibunya sendiri.

---------

Sudah setahun aku berkerja. Hubunganku bersama Pak Yusuf dan Suci. sudah tidak terlihat lagi kalau aku ini adalah karyawan. kami sudah terlihat seperti teman dekat saja. Sudah saling mengenal kehidupan masing-masing.

ketika dipesantren libur. sore hari. aku bersama suci sedang bermain dirumah. terdengar suara pintu rumah diketuk-ketuk. dan aku mendatanginya. Tidak aku sangka orang yang sudah lama aku lupakan. dia hadir didepanku. aku tidak tahu dia tahu darimana tentang keberadaanku. munkin karena pekerjaan dia. memudahkannya untuk mencariku. ya dia adalah suamiku.

Meskipun dia tidak sedang mengenakan seragam. Walaupun sudah lama tidak bertemu denganya dan aku sudah melupakannya. Dengan spontan wajahku terkejut melihatnya. Aku coba untuk menutupi pintu. tapi suamiku dengan gesit menahan pintu itu. hingga aku terdorong, hampir saja aku terjatuh. aku menjauh darinya. suci mendekatiku dengan wajah ketakutan. langsung saja aku merangkulnya untuk melindunginya. dengan wajah penuh amarah, suamiku melihatku.
" siapa dia ... " sambil matanya menunjukkan ke suci.
" ini anak temanku .." .
Tiba-tiba temanku-Yusuf datang untuk menjemput suci.
" Assalamualaikum.. " . hanya aku yang menjawab " waalaikumsalam.. " .
Suci mendekati bapak-nya " Pak ...." .
Suamiku melihat temanku dengan Curiga.  " Siapa dia .. ?"
" Dia temanku .. "
" Mas.. Kenalin ini suamiku.. " .
Saat temanku mengulurkan tangannya. namun suamiku tidak menyambut tangannya.
" jadi selama ini kamu tinggal sama dia. kamu pergi karena dia..? " .
Temanku bergumam " Maaf pak.., bapak salah paham.. " .
Suamiku mengambil pistol dan diarahkan ketemanku. " Kamu diam ya.. " .
Aku yang semakin takut akan terjadi pada temanku. aku menghadangnya . " kamu boleh bawa aku pulang. jangan ganggu dia. dia tidak tahu apa-apa.. dan bukan siapa-siapanya aku .. ? " .

Aku dibawa suamiku ke mobilnya untuk pulang kejakarta. dalam tengah perjalanan. Dia meminta maaf padaku dan tidak akan mengulangi kejadian itu lagi. tapi aku sudah tidak percaya lagi. dari dulu juga dia seperti itu. meminta maaf dan tetap melakukan sikap kasarnya lagi.
" pah.. aku merasa hubungan kita sudah tidak cocok lagi.. "
" maksudmu apa .. ? ".
" Aku minta cerai.. " .
" Apa kamu bilang .., jadi kamu ingin cerai dan kamu bisa tinggal sama temanmu itu..? "
" sebelum aku kenal temanku itu. aku sudah mengingingkan cerai .." .

Suamiku membelokkan mobilnya. dan dalam hati aku bertanya-tanya " mengapa mobilnya dibelokkan ? " . arahnya seperti ingin balik lagi kerumah temanku.
" mau kemana lagi pah ..? " .
" aku akan beri pelajaran pada temanmu itu. agar dia tidak mengganggu istri orang lagi.." .
" Apa-apaan sih kamu.. " sambil aku mendorong-dorong tubuhnya.. ".
" sudah diam kamu .." dia pun membalas mendorong tubuhku dengan kuat. dalam hatiku berzikir. berdoa meminta pertolongan pada Tuhan. agar tidak terjadi apa-apa pada temanku itu. bisa saja dengan sifat suamiku. dia akan menembak temanku.
" baik pah.., aku tidak akan bercerai sama kamu.. "
Ketika ada belokan yang tajam. dia melihat kearahku . aku yang sedang memohon-mohon padanya.
Ada mobil angkot. dengan arah yang berlawanan.  dan mobil suamiku yang sedang berkecepatan tinggi. bertabrakan dengan mobil angkot itu.

Tidak tahu sudah berapa lama. ketika aku sadar. aku sudah ada dirumah sakit. banyak luka ditubuhku. dan aku belum bisa untuk bergerak banyak.

Singkat Cerita. Setelah beberapa bulan kemudian. tubuhku sudah sedikit membaik. dan suamiku telah meninggal dunia karena kecelakaan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun