Mohon tunggu...
idrotuljannah
idrotuljannah Mohon Tunggu... Penulis - KPI UIN SATU TULUNGAGUNG

I HAVE A HOBBY OF WRITING

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Alasan Mengapa Harus Mengunyah Makanan Secara Perlahan

14 Desember 2024   08:01 Diperbarui: 14 Desember 2024   08:01 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata makan pelan-pelan lebih baik untuk kesehatan tubuh dibandingkan makan cepat. Apa alasannya?

Mengunyah makanan secara perlahan dan beristirahat setelah setiap gigitan dapat membantu Anda menurunkan berat badan. Ini adalah hasil penelitian terhadap 60.000 orang Jepang, yang menemukan adanya korelasi antara kecepatan mengunyah dan penambahan atau penurunan  berat badan. Orang yang mengunyah dengan cepat biasanya menghabiskan makanannya dan masih merasa lapar. Sebaliknya, orang yang makan lambat akhirnya merasa kenyang sebelum menghabiskan makanannya. Kecepatan Anda makan memengaruhi status gizi Anda. Orang yang makan dengan cepat cenderung lebih mudah bertambah berat badan daripada orang yang makan secara lambat. Karena secara ilmiah terbukti bahwa saat Anda makan dalam waktu lama, respons kenyang di otak akan bekerja terlebih dahulu. Orang yang mengalami obesitas dan ingin menurunkan berat badan dengan mengunyah. Ini adalah salah satu proses yang digunakan tubuh Anda untuk memberikan umpan balik ke otak tentang rasa lapar dan kenyang.

"Perubahan dalam kecepatan mengunyah makanan bisa mempengaruhi perubahan obesitas, BMI dan lingkar pinggang," kata dua peneliti dari Universitas Kyushu di Jepang, dalam tulisan di jurnal BMJ Open. Para peneliti menganalisis data asuransi kesehatan dari 59.717 orang yang didiagnosa dengan diabetes Tipe 2, yang biasanya menyerang pada saat memasuki usia dewasa karena kelebihan berat badan. Para peserta menjalani pemeriksaan kesehatan berkala dari 2008-2013. Data yang diambil termasuk umur dan jenis kelamin, BMI, lingkar pinggang, tekanan darah, kebiasaan makan, konsumsi minuman beralkohol dan kebiasaan merokok. Sejak awal, kelompok dengan 4.192 orang yang mengunyah makanan perlahan memiliki rata-rata lingkar pinggang yang lebih kecil, dengan nilai tengah BMI 22.3 dan sedikit sekali yang mengalami obesitas, yaitu 21.5 persen dari total.

Sebuah penelitian berskala besar yang melibatkan puluhan ribu partisipan di Jepang  mengungkap beberapa fakta menarik tentang hubungan antara kecepatan orang mengunyah makanan dan berat badannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa slow eater memiliki risiko obesitas yang lebih rendah dibandingkan fast eater. Para ahli percaya bahwa  mengunyah makanan secara perlahan memberi otak Anda cukup waktu  untuk menerima sinyal kenyang dari perut Anda. Ini berarti Anda merasa kenyang lebih cepat dan makan dalam jumlah yang lebih tepat. Sebaliknya, jika Anda makan terlalu cepat tanpa memerhatikan apa yang sebenarnya dibutuhkan tubuh, bisa jadi Anda akan makan berlebihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun