Mohon tunggu...
Idris Wiranata
Idris Wiranata Mohon Tunggu... Lainnya - (Orion Ezra)

Tinggal di Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Dengan ketertarikan di dunia psikologi, hukum dan teknologi, saya membawa perspektif yang unik ke dalam tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Music

Kontroversi Lagu "APT": Dapatkah Gen Z Memisahkan Seni dan Artis di Era Cancel Culture?

31 Oktober 2024   21:09 Diperbarui: 31 Oktober 2024   21:18 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membangun Identitas di Tengah Kontroversi
Bagi Gen Z, membangun identitas mereka sering kali melibatkan berpartisipasi dalam isu-isu sosial yang penting. Mereka ingin diakui sebagai generasi yang peduli dan berempati. Namun, di saat yang sama, mereka juga perlu memahami bahwa tidak semua hal dalam hidup bisa dipandang dalam hitam-putih.

Ada beberapa cara untuk mengatasi kebingungan ini. Pertama, penting bagi Gen Z untuk memahami bahwa mendukung keadilan sosial tidak selalu berarti harus membatalkan segala sesuatu yang mereka cintai. Mereka bisa mencari cara untuk mengapresiasi karya seni sambil tetap kritis terhadap pandangan politik artis.

Kedua, membangun diskusi yang terbuka dan saling menghormati. Dengan berbicara tentang kontroversi ini di antara teman-teman atau komunitas mereka, Gen Z bisa mengeksplorasi pandangan yang berbeda dan membentuk pemahaman yang lebih kaya tentang isu tersebut.

Menyikapi Isu dengan Bijak
Dalam situasi yang penuh ketegangan ini, penting untuk menyikapi isu dengan bijak. Gen Z perlu mempertimbangkan beberapa pertanyaan ketika menghadapi kontroversi seperti ini:

Apa yang saya nilai lebih?
Apakah saya lebih menghargai musik dan seni, atau apakah saya lebih mementingkan nilai-nilai politik dan sosial?
Seberapa kuat pengaruh artis terhadap pandangan saya?
Apakah saya mendukung artis ini sepenuhnya, atau saya hanya menikmati karya mereka?
Apakah ada ruang untuk pemisahan antara seni dan artis?
Dapatkah saya menikmati lagu tanpa terpengaruh oleh tindakan atau pandangan politik artis?
Dengan pertanyaan-pertanyaan ini, Gen Z dapat mulai membangun pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana mereka ingin bersikap. Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk tumbuh dan belajar, sekaligus menghargai kompleksitas dunia di sekitar mereka.

Kesimpulan: Membuat Pilihan yang Bijaksana
Kontroversi lagu Apt dan cancel culture yang menyertainya memberikan kesempatan bagi Gen Z untuk merefleksikan bagaimana mereka ingin berinteraksi dengan seni dan artis. Memisahkan seni dari artis bukanlah hal yang mudah, mereka dapat menemukan cara untuk menghargai karya seni tanpa kehilangan prinsip yang mereka pegang teguh.

Dengan demikian, ketika mendengarkan lagu Apt, mungkin kita bisa merenungkan: bagaimana kita dapat menikmati karya seni sambil tetap menjadi individu yang peka terhadap isu-isu sosial? Jawabannya terletak pada kemampuan kita untuk melihat lebih dalam, memahami lebih luas, dan, yang terpenting, menghargai keragaman dalam seni dan pandangan hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun