Mohon tunggu...
Idris Wiranata
Idris Wiranata Mohon Tunggu... Lainnya - (Orion Ezra)

Tinggal di Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Dengan ketertarikan di dunia psikologi, hukum dan teknologi, saya membawa perspektif yang unik ke dalam tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Perlindungan Psikologis di Balik Sertifikat Halal: Mengapa Konsumen Memilih yang Terjamin

29 Oktober 2024   19:53 Diperbarui: 29 Oktober 2024   19:56 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(image source: pexels.com)

Bayangkan kamu lagi ngemil camilan favorit, dan tiba-tiba muncul pertanyaan, "Ini beneran halal nggak, ya?" Buat sebagian besar orang, terutama yang berusaha hidup sesuai nilai-nilai agama, pertanyaan itu bukan hal kecil. Nggak cuma soal kepastian halal atau enggaknya produk, tapi juga soal ketenangan hati.

Di balik label sertifikasi halal, ada cerita psikologi yang lebih dalam, dan inilah yang jadi alasan kuat kenapa banyak konsumen memilih produk yang terjamin.

1. Sertifikat Halal: Lebih dari Sekadar Stiker

Kita semua tahu produk halal selalu dilabeli khusus, entah itu berupa logo atau sertifikasi lainnya. Tapi, buat konsumen Muslim, label ini bukan cuma "hiasan." Sertifikat halal adalah penanda bahwa produk tersebut telah melalui pengujian sesuai standar tertentu. Buat konsumen yang religius, ada kepercayaan psikologis yang timbul ketika mereka lihat produk itu sudah dijamin. Mereka percaya produk itu aman buat dikonsumsi dan sesuai dengan nilai yang mereka anut.

2. Kenapa Sertifikat Halal Jadi Sumber Kepercayaan?

Dalam psikologi, ada konsep yang disebut trust atau kepercayaan. Nah, kepercayaan ini bukan hal kecil, lho. Kepercayaan adalah dasar dari semua hubungan, termasuk antara konsumen dan produk yang mereka pilih. Produk dengan sertifikat halal menghadirkan perasaan "produk ini terpercaya," yang membantu menghilangkan keraguan konsumen. Kalau kamu pernah merasa tenang karena makan sesuatu yang sudah berlabel halal, itulah efek psikologi kepercayaan yang bekerja.

Misalnya, banyak dari kita yang langsung mencari logo halal sebelum membeli produk baru. Di sinilah logo halal jadi simbol rasa aman yang membuat kita percaya tanpa perlu banyak tanya.

3. Mengatasi Kecemasan dengan Label Halal

Sekarang kita bahas konsep lain dalam psikologi: kecemasan atau anxiety. Tanpa disadari, kadang kecemasan muncul ketika kita merasa nggak yakin sama sesuatu. Konsumsi produk tanpa label halal bisa jadi salah satu pemicu kecemasan ini. Sertifikat halal berperan sebagai penghilang rasa cemas itu. Dengan label halal, konsumen merasa yakin bahwa mereka mengonsumsi sesuatu yang "bersih" dan sesuai aturan agama.

Buat Gen Z yang sering kali penuh pertimbangan sebelum mengambil keputusan, label halal ini memberi rasa aman yang mengurangi kecemasan. Ini juga bisa jadi pembahasan menarik di tongkrongan, gimana produk halal sebenarnya punya peran penting dalam menenangkan hati banyak orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun