Mohon tunggu...
Idris Wiranata
Idris Wiranata Mohon Tunggu... Lainnya - (Orion Ezra)

Tinggal di Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Dengan ketertarikan di dunia psikologi, hukum dan teknologi, saya membawa perspektif yang unik ke dalam tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Tantangan Karyawan Non-Keluarga di Perusahaan Keluarga: Menghadapi Kesenjangan dan Kesewenangan

14 Oktober 2024   10:04 Diperbarui: 14 Oktober 2024   12:37 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(image source: pexels.com)

Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan keluarga harus berusaha menciptakan lingkungan yang lebih transparan dan adil bagi semua karyawan, baik anggota keluarga maupun non-keluarga. Transparansi dalam pengelolaan dana perusahaan adalah langkah pertama yang penting. Karyawan non-keluarga harus diberi akses yang lebih besar terhadap informasi mengenai penggunaan dana perusahaan, dan keputusan yang melibatkan penggunaan dana besar harus dilakukan dengan melibatkan manajemen yang lebih luas, bukan hanya keluarga pemilik.

Selain itu, penting untuk menciptakan sistem penilaian kinerja yang adil dan objektif. Karyawan harus dinilai berdasarkan kontribusi mereka terhadap perusahaan, bukan berdasarkan hubungan keluarga. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan adil, perusahaan keluarga dapat membangun kepercayaan dan loyalitas dari karyawan non-keluarga, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Kesimpulan

Bekerja di perusahaan keluarga dapat memberikan tantangan tersendiri bagi karyawan non-keluarga, terutama dalam hal penggunaan dana perusahaan untuk kepentingan pribadi. Ketidakadilan, kurangnya transparansi, dan kesenjangan dalam penilaian kinerja adalah beberapa masalah utama yang sering dihadapi oleh karyawan non-keluarga. Untuk mengatasi tantangan ini, perusahaan keluarga harus berusaha menciptakan sistem yang lebih transparan, adil, dan inklusif bagi semua karyawan. Dengan demikian, mereka dapat membangun lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif, serta memastikan keberlanjutan bisnis di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun