Mohon tunggu...
Ahmad Idris
Ahmad Idris Mohon Tunggu... -

Orang bodoh yang tak kunjung pandai

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Guru Millenial Garda Utama dalam Membentengi Generasi "Zaman Now" dan "Zaman Old" dari Virus Hoaks

10 November 2017   13:17 Diperbarui: 10 November 2017   13:53 1563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Setelah siswa paham bahwa berita yang anda sampaikan adalah berita hoaks. Ceritakan kisah nyata yang merupakan dampak negatif dari berita hoaks. Dalam hal ini tentunya anda harus pandai bercerita.

5. Ajak siswa untuk lebih peduli dalam menanggapi berita hoaks di media sosial dengan cara turut mengklarifikasi setiap berita hoaks yang mereka jumpai, atau minimal  dengan tidak ikut menyebarkan berita hoaks.

6. Tanamkan kepada siswa sikap berani menyampaikan kebenaran meskipun pahit. Dan dorong siswa untuk berani menanggapi berita hoaks yang disebarkan di grup Whatsapp pertemanan maupun grup keluarga. Karena banyak sekali berita hoaks yang disebarkan melalui grup Whatsapp.

Selain terhadap murid, guru millennial juga harus berani menyampaikan klarifikasi berita hoaks yang telah disebarkan oleh kolega di sebauh grup Whatsapp guru misalnya. Meskipun terkadang sebagai guru muda masih cenderung sungkan untuk menanggapi postingan guru senior, akan tetapi untuk masalah berita hoaks, guru muda harus menjadi garda depan dalam menghalau menyebarnya berita hoaks, dan harus ingat pastikan menggunakan cara yang halus dan sopan dalam menyampaikan kebenaran. Pastinya, guru senior akan bisa memahami jika apa yang telah disebarkan adalah berita hoaks dan sudah ada klarifikasi yang terpercaya.

Tidak jauh beda dengan cara yang disampaikan kepada para murid dan kolega guru. Pentingnya menanamkan pengetahuan bagaimana cara mengidentifikasi berita hoaks juga harus kita sampaikan terhadap keluarga. Karena tidak jarang anggota keluarga saling berseteru dikarenakan berita palsu yang mungkin menimpa dirinya.

Pernah suatu ketika ada salah seorang guru mngirimkan foto beserta artikel tentang fenomena munculnya dua matahari di kutub utara di grup WA guru. Dari artikel tersebut memiliki judul tendensius dan berisi tentang kabar tanda kiamat sudah datang juga disertai bukti-bukti ilmiah sehingga bagi orang awam, bisa dengan mudah percaya dengan berita hoaks tersebut. 

Beberapa guru lainnya menangapi berita tersebut dengan beragam ekspresi. Ada yang langsung percaya dengan membuktikan teori fisika, ada juga yang tidak percaya. Kemudian, saya dan teman saya yang merupakan guru muda di sekolah tempat saya mengajar, menanggapi berita tersebut dengan klarifikasi yang logis dan bukti kebohongan berita tersebut. Saya menjelaskan tentang teknik manipulasi photoshop yang dengan mudah mengkreasikan berbagai macam foto sesuai keinginan pembuatnya. Tidak hanya itu, saya juga memosting klarifikasi berita hoaks tersebut dari alamat website yang bisa dipercaya. Akhirnya perdebatan argument tentang fenomena matahari ganda tersebut berangsur reda dan notifikasi WhatsApp kembali tenang.

Turn Back Hoax

Apabila menjumpai informasi hoaks, lalu bagaimana cara untuk mencegah agar tidak tersebar. Pengguna internet bisa melaporkan hoaks tersebut melalui sarana yang tersedia di masing-masing media. Untuk media sosial Facebook, gunakan fitur Report Status dan kategorikan informasi hoaks sebagai hatespeech/harrasment/rude/threatening, atau kategori lain yang sesuai. 

Jika ada banyak aduan dari netizen, biasanya Facebook akan menghapus status tersebut. Untuk Google, bisa menggunakan fitur feedback untuk melaporkan situs dari hasil pencarian apabila mengandung informasi palsu. Twitter memiliki fitur Report Tweet untuk melaporkan twit yang negatif, demikian juga dengan Instagram. Kemudian, bagi pengguna internet Anda dapat mengadukan konten negatif ke Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan melayangkan e-mail ke alamat aduankonten@mail.kominfo.go.id. Masyarakat Indonesia Anti Hoax juga menyediakan laman data.turnbackhoax.id untuk menampung aduan hoaks dari netizen. TurnBackHoax sekaligus berfungsi sebagai database berisi referensi berita hoaks.

Kemudahan mengakses informasi seharusnya bisa membuat orang semakin berkreasi dan berinovasi untuk mengukir prestasi. Bukan sebaliknya, diberikan kemudahan malah dipakai untuk menyebarkan kebohongan, fitnah dan kebencian hanya untuk menuruti nafsu yang telah terkontaminasi hasutan setan. Masyarakat Indonesia harus bijak dalam memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi. Siapapun kalian, berprofesi sebagai apapun. Jadilah yang pertama untuk menyegah dan mengklarifikasi beredarnya berita hoaks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun