Mohon tunggu...
Idris setiawan
Idris setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Sang Pencinta Keheningan

Dari hidup kita belajar berjuang. Dan dari Tuhan kita belajar iklas. Tak ada perhentian yang akan indah selain mati dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perjalanan Kemanusiaan Part 17 : Serahkan semuanya kepada Allah SWT.

12 Februari 2024   00:44 Diperbarui: 12 Februari 2024   00:53 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sudah Adzan ndok, Abah ke Masjid dulu yah. kamu harus tetap semangat biar cepat sembuh." ucap Ustad Arif ke Riani sambil tersenyum dan melangkah mundur, membalikkan badan dan mulai berjalan keluar ruangan untuk menuju ke Masjid. 

Sesampainya di Masjid, bertemulah dengan Bayu yang tengah mau mengambil Wudhu. 

"On Time lagi ni pak? " Ucap Bayu yang tengah menggulung celananya. 

"Alhamdulillah nak. ayo bareng kayaknya sebentar lagi Iqomah" Ucap Ustad Arif.

" Baik pak." jawab Bayu sambil tersenyum. 

Selesai sholat dan membaca Qur'an, Ustad Arif lekas duduk di pelataran Masjid sambil termenung melirik sebuah kamar di lantai 5 yang ia tahu disana anaknya sedang terbaring melawan kangker yang ia derita. Bayu yang tengah senggang pun duduk disebelah Ustad Arif, 

"Izin duduk pak" ucap Bayu

"Silakan nak"

Karena memang sebelumnya mereka sering mengobrol, Ustad Arif tak sengaja mengeluhkan tentang usianya yang sudah tua dan takut tidak bisa untuk terus menjaga anaknya.
"Umur bapak sekarang kurang lebih 50 Tahun nak, sudah setengah abad. Bapak takut ngga bisa selamanya ngejaga anak bapak ."Bayu dengan seksama memperhatikan. 

"Seandainya ada yang mau menikahi anak bapak, betapa senangnya bapak nak." ucap polos Ustad Arif.

 Mendengar ucapan Ustad Arif, Bayu pun berkata,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun