Manusia kemanusiaan (Relawan) sejatinya adalah sekumpulan orang yang mengabdikan hidup mereka untuk membantu orang lain dengan sukarela. Tanpa berharap mendapatkan balasan berupa materi, cukup dengan senyuman dan galak tawa dari mereka yang ia bantu itu merupakan pencapaian terbesar di hidup mereka.Â
Untuk menjadi seroang relawan, terutama relawan yang bergerak di kemanusiaan itu tidak mudah.Â
Kadang, ada seseorang yang memiliki waktu tapi tidak memiliki uang sebagai penunjang utama mereka untuk bepergian ke tempat yang mayoritas masyarakatnya memerlukan bantuan, menjadikan mereka batal untuk menjadi relawan. Bahkan, ada juga orang yang memiliki uang tapi tak memiliki waktu.Â
lalu seperti apakah relawan itu?Â
relawan itu adalah orang - orang pilihan yang biasa disebut dengan 'Panggilan hati'.
Mereka datang dan pergi silih berganti, tak mengharap untuk dikenal karena tujuan mereka hanya untuk membantu sesama manusia. Dan tidak takut untuk dilupakan, karena bagi mereka cukup Allah SWT. Lah sebagai sebaik - baiknya Pengingat hambaNya yang jau - jau datang untuk membantu sesama.Â
***
Di dalam setiap perjalanan kemanusiaan, seorang relawan akan selalu mendapatkan sebuah moment dimana mereka akan tersenyum tapi hati mereka teriris. Maka disaat itu, mereka akan memahami arti dari kata bersyukur atas yang telah diberikan oleh Allah SWT.Â
Bisa jadi, yang sebelumnya menjadi relawan kemanusiaan ia adalah seseorang yang pengeluh, selalu merasa kurang atas pemberian dari Allah SWT. Padahal ia masih bisa terbilang cukup untuk makan sehari - hari. Dan disaat ia mulai terjun ke dunia kemanusiaan, ia melihat secara langsung kekurangan orang lain tapi mereka masih bisa berayukur dan berusaha.Â
Maka disana hidayah merubah pola pikirnya menjadi makluk yang bersyukur.
Di dalam setiap perjalanan kemanusiaan, akan banyak pelajaran dan pengalaman yang didapat, yang dapat meluaskan pola pikir kita dan lebih meluaskan lagi sudut pandang kita.Â
Dan disaat menjadi seorang relawan kemanusiaan, kita akan mengerti arti berbagi, membantu, melindungi dan memberikan senyuman.Â
Memang terbilang sederhana bagi mereka yang tak mengerti, tapi bermakna luas bagi yang masuk di dalam dunia kemanusiaan.Â
Disetiap perjalanan kemanusiaan, relawan selalu mencoba mendidik / mengedukasi anak - anak, bahwa gotong-royong dan ringan tangan dalam kebaikan adalah bentuk sifat unggul seorang manusia sejati.Â
Dan di dalam edukasi tersebut, mungkin memiliki hadiah sebagai bentuk apresiasi di dalam hal yang telah dilakukan. Sebagai bentuk hasil / keberhasilan dari pencapaian mereka.Â
Tapi hasil / hadiah tadi bukan merupakan hal utama yang diajarkan, melainkan kemauan mereka untuk membantu orang lain lah yang merupakan keberhasilan yang utama didalam mengedukasi anak - anak.Â
Sehingga mereka akan belajar untuk mau dulu untuk bertindak dan bergerak, hingga nanti mereka akan belajar dengan sendirinya arti kepuasan membantu sesama tanpa mengharapkan imbalan.Â
Disetiap perjalanan kemanusiaan, seorang relawan akan selalu belajar. Mereka sebenarnya bukan orang baik, melain orang yang sedang berproses menuju ke baik.Â
****
[Depok, 14 Sept 2023|SpK]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H