Mohon tunggu...
Idris setiawan
Idris setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Sang Pencinta Keheningan

Dari hidup kita belajar berjuang. Dan dari Tuhan kita belajar iklas. Tak ada perhentian yang akan indah selain mati dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wanita dan Sebuah Nama

12 Maret 2021   00:25 Diperbarui: 12 Maret 2021   00:31 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Kutemukan dia, di saat hatinya terluka. Tergores oleh kata cinta, akibat terlalu memberikan hati pada insan pemuda yang hanya melampiaskan saja. 

kutemukan dia dalam kenistaan, kehampaan. bimbang akan kembali meneruskan jalan, atau tetap memilih tenggelam di dalam kehancuran.

Hatinya mengalami luka parah, membuatnya harus mengunci dan membuang kuncinya. Entah, di mana?!

Kini kulihat ia kembali berjuang, bangkit lagi dari kegagalan untuk mendapatkan keberhasilan. Semoga ia temukan arti cinta sejati, agar dia  dapat bisa merasakan bahagia kembali.

Wanita dan sebuah nama.

__SpK

(Pagar Alam, 12 Maret 2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun