Mohon tunggu...
Idris setiawan
Idris setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Sang Pencinta Keheningan

Dari hidup kita belajar berjuang. Dan dari Tuhan kita belajar iklas. Tak ada perhentian yang akan indah selain mati dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penyair dan Cinta

28 Februari 2021   01:15 Diperbarui: 28 Februari 2021   01:18 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyair sepertiku begitu hampa tanpa keindahan.
Apalagi di saat kuhancurkan cita - cita untuk hidup bersama.
Mungkin, kau bisa menganggapku bodoh atau apalah.
Tapi coba pahamilah,
Cinta sesungguhnya adalah pengorbanan untuk kebahagiaan. Bukan kebahagiaan yang menjatuhkan.
Inilah cinta penyair sepertiku,
tak bisa kau mengerti lewat perbuatan
dan tak bisa kau pahami melalui ucapan.
Aku bisa menjadi orang paling mencinta di beberapa tahun terakhir.
Dan aku bisa menjadi orang lain, di beberapa detik ke depan.
Maaf atas cintaku ...
__SpK

(Pagar Alam, 28 Februari 2021)

#Penyaircinta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun