Mohon tunggu...
Idris setiawan
Idris setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Sang Pencinta Keheningan

Dari hidup kita belajar berjuang. Dan dari Tuhan kita belajar iklas. Tak ada perhentian yang akan indah selain mati dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerbung 11: Sari & Candra (Cinta Dan Terpisah), Part 11 Terjaga, dan tentang Sari.

15 September 2020   03:35 Diperbarui: 15 September 2020   03:49 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hm, ... yaudah San. Yang berlalu biarlah berlalu. Aku gak apa-apa kok, lagian aku udah ngelupain masalah itu. Kalo kamu mau dateng, nanti bareng sama aku aja San. Itung-itung irit ongkos. Hehe" 

"Iya iya.. serius nih?"

"Iya Santi. Yang baik, yang manis, yang rajin menabung dan tidak sombong. Membanggakan orang tua dan shaliha haha"

"Wah, gelarnya kebanyakan. Ambil yang membanggakan orang tua aja deh, hehehe."

Tanpa terasa kami chat di whatsapp sampai adzan subuh berkumandang, dan akhirnya chat terhenti. Karena harus melakukan rutinitas pagi.

Aku mematikan handphoneku, ku colokkan charger dan mulai mengecasnya. Aku masih menatap langit-langit kamar. Sembari menunggu adzan subuh dari masjid kampung selesai.

Benar juga, seminggu lagi Sari menikah. Hm, kado apa yang harus ku bawakan nanti? Tanyaku dalam hati.

Sari pasti begitu cantik di pesta pernikahannya. Dulu saja waktu SMA(Sekolah Menengah Atas), seisi sekolah di buat pangling melihat dia, yang merupakan murid pindahan dari kota Padang. 

Bahkan, Andri saja di buat tergila - gila dan bahkan selalu menggombalinya di waktu SMA. Walau ujung-ujungnya Sari memilihku, tapi kenyataannya? Aku dan Sari tak berjodoh.

Yasudahlah, Allah tahu yang terbaik bagimu? Keluargamu?dan semua orang yang kamu sayangi. Ucapku menyemangati hati. 

Dinding - dinding kamar ini tetap sama, walau ada yang sedikit berbeda. Tak ada goresan karya dari tangan Sari lagi, Cerpen yang sering di buatnya untukku pun, sudah tak lagi tertempel di dinding kamarku. Yang dimana itu adalah salah satu kegemarannya bila main kerumah dulu waktu SMA dan Kuliah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun