Mohon tunggu...
Idris setiawan
Idris setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Sang Pencinta Keheningan

Dari hidup kita belajar berjuang. Dan dari Tuhan kita belajar iklas. Tak ada perhentian yang akan indah selain mati dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Menaruh Hati pada Bidadari

19 April 2020   23:39 Diperbarui: 20 April 2020   00:23 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 "Aamiin"

  Kami berdua pun terpaku menatap wajah langit malam. Benar-benar gelap, tanpa berbintang. Bahkan bulan pun enggan menampakkan wajahnya. 

 "Oh ya mas. Denger dari bapak, mas candra udah bubaran sama pacarnya yah."

 "Hm.. ia jul." Sembari menghela nafas, dan mengangkat cangkir kopi.

 "Yang sabar mas ya? Mungkin bukan jodoh."

 "Terima kasih jul. Ia mungkin bukan jodoh mas."

 "Oh ya mas. Kalo boleh cerita, julian lagi suka sama cewek mas."

 "Hm.. terus?" Tanyaku sembari meletakkan cangkir dan menoleh ke arah julian.

 "Ya begitu mas. Julian malu. Dia anaknya cantik mas, bukan cuman julian aja yang suka sih? Bahkan ada temen sekelas julian juga suka sama dia."

 "Hm..! Kamu udah coba kenal dulu sama dia?" Tanyaku.

 "Udah lah mas. Dia itu temen cewek sekelas julian. Hm.! Sebenernya bukan masalah cantiknya yang membuat julian suka. Tapi, hatinya dan anaknya rajin ibadah mas."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun