Mohon tunggu...
Idris setiawan
Idris setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Sang Pencinta Keheningan

Dari hidup kita belajar berjuang. Dan dari Tuhan kita belajar iklas. Tak ada perhentian yang akan indah selain mati dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hujan, Malam, dan Sebuah Harapan

12 Maret 2020   22:26 Diperbarui: 12 Maret 2020   22:33 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/Pumpkin Baby

Di bawah rintik hujan yang jatuh menerpa bumi, ku titipkan salam pada sang pemberi impian dan angan. Adakah akan ku temui satu jawaban? Atas pertanyaan-pertanyaan yang kadang melelahkan pikiran.

Oh hujan, sungguh ku rindukan suatu hal yang tak bisa ku sebutkan. Hanya terjaga indah di dalam hati tanpa satu orang pun bisa mengerti.
Oh malam, adakah kau ikut menyaksikan semua? Perjalanan atas apa yang sedang ku coba.
Oh tuhan, berikanlah semua beban itu. Biarkanlah hujan ini membasahi, menghilangkan atas kegersangan yang melanda diri.

"Hujan, malam, dan sebuah harapan."

((Srengseng Sawah | 12 Maret 2020.wib))

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun