[caption id="attachment_221505" align="aligncenter" width="150" caption="Timlo.net"][/caption]
Kota Klaten adalah kota sekaligus ibukota Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Indonesia. Jumlah penduduknya 123.463 jiwa pada tahun 2010 dengan luas 33,72 km² yang terbagi atas 3 kecamatan, sehingga Kota Klaten digolongkan dalam kategori kota sedang. Kota Klaten merupakan bekas Kota Administratif yang keberadaannya secara administratif dipertahankan hingga sekarang sebagai ibukota Kabupaten Klaten karena sekarang tidak ada lagi Kecamatan Klaten yang dahulu menjadi ibukotanya. Kota Klaten terletak di tenggara Gunung Merapi, gunung berapi yang teraktif di pulau Jawa. Secara geografis, Kota Klaten berketinggian 150 mdpl. Keadaan iklim Kota Klaten termasuk iklim tropis dengan musim hujan dan kemarau silih berganti sepanjang tahun, temperatur udara rata-rata 28°-30° Celsius dengan kecepatan angin rata-rata sekitar 153 mm setiap bulannya, dengan curah hujan tertinggi bulan Januari (350 mm) dan curah hujan terendah bulan Juli (8 mm). Kota Klaten terdiri atas 3 kecamatan, yang dibagi lagi atas 29 desa dan kelurahan. Jika wacana pemekaran Kota Klaten terealisasi, maka wilayah ini akan menjadi wilayah pemerintahan kota. Kecamatan di Kota Klaten: Klaten Utara, Klatn Tengah, Klaten Selatan (Wikipedia bahasa Indonesia.com)
Pemerintah Kabupaten Klaten sedang melangsungkan proyek pembangunan masjid agung Klaten di area Terminal Klaten (Jonggrangan), dan untuk solusinya terminal bus jonggrangan akan di pindah di desa Buntalan, Klaten tengah yaitu lokasinya berada di dekat stasiun Kota Klaten. Akan tetapi, di area ini masih dalam proses pengurukan atau perataan tanah, yang rencananya akan mulai pembangunannya di tahun 2013. Untuk sementara para agen bus yang tadinya berada di dalam terminal dipindah di sepanjang trotoar jalan mayor sunaryo yang letaknya berada di belakang terminal persis. Pembangunan masjid agung dan pemindahan terminal ini teramasuk bagian dari penataan Kota Klaten.
Kota Klaten itu sebenarnya sudah mempunya Masjid Agung yang berada di jalan Pemuda Utara tepatnya di sebelah dekat alun-alun Kota Klaten yang berdekatan juga dengan Matahari Mall. Akan tetapi masjid agung ini dinilai sudah tidak strategis dan dari segi bangunannya sudah kurang bagus lagi. Sehingga pemerintah Kota Klaten merencanakan pembangunan masjid agung yang megah di lahan bekas terminal Jonggrangan.
Pemindahan terminal klaten ini sebenarnya tidak menuai kontroversi dengan para supir bus-bus yang biasanya masuk di terminal ini, Karena sebelumnya dari pihak kabupaten klaten sudah memanggil perwakilan dari koramil, polsek, polres, perwakilan dari setiap Perusahaan otobus yang biasa punya trayek di terminal ini. Meraka semua sudah menyepakati bahwa tidak adalagi masalah yang harus diperpanjang mengenai pemindahaan terminal kleten ini. Toh juga pemindahan terminal ini tidak semata untuk hal-hal yang bisa merugikan bus-bus disini khususnya bus jurusan jogja – solo.
Akan tetapi, bagi para agen bus yang dipindah di trotoar belakang terminal ini sebenarnya mengeluhkan tentang nisibnya, mereka berpikiran tidak bisa mendapatkan pendapatan yang seperti biasanya lagi, karena di sepanjang jalan ini sangat sempit untuk parkir bus-bus khususnya bus malam. Sehingga dari pemerintah Kota Klaten rencananya akan menggunakan pelataran GOR Gelarsena sebagai tempat parkir bus-bus malam sebagai solusinya.
Setelah melakukan perundingan itu tadi, dinas perhubungan klaten dan pemerintah klaten mengeluarkan surat perjanjian itu tadi atau bisa disebut surat peaturan terbaru pada hari jumat, 19 oktober 2012, dan mulai berlaku pada hari senin, 22 oktober 2012. Sebagai ganti dari terminal Klaten untuk sementara, petugas penarik retribusi sudah disiapkan di dua terminal pengganti, yaitu sub terminal Delanggu dan sub terminal Bendogantungan, Klaten Selatan. Bus-bus yang dari arah Yogyakarta masuknya di sub terminal Delanggu, jika bus-bus yang dari arah Solo masuknya di sub terminal Bendogantungan. (Reportase saya dengan salah satu kondektur Bus Jogja-Solo PO. Langen Mulyo, 24 Oktober 2012).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H