Dengan hal tersebut, akan mempunyai pengaruh eksponensial yang pada gilirannya akan dirasakan oleh lapisan masyarakat  secara umum, terutama masyarakat lapisan menengah ke bawah, khususnya masyarakat miskin dan setengah miskin (near poor).
Dengan permasalahan ketergantungan impor BBM ini, seharusnya pemerintah dapat melakukan trobosan seperti pembangunan kilang baru yang harus diintegrasikan dengan strategi Pertamina Sektor Hulu yang berekspansi ke luar negeri dengan mengakuisisi lapangan-lapangan produksi luar negeri, mengingat pembuatan kilang minyak di wilayat territorial Indonesia masih belum mampu untuk menjawab persoalan ini.Â
Kemudian dengan melakukan ekspansi keluar negeri diharapakan dapat mendukung dan memperkuat ketersediaan minyak mentah untuk diolah di kilang-kilang Pertamina.Â
Dengan strategi ini ditujukan untuk mengurangi ketergantungan pada BBM impor khsusunya. Sebaliknya, Pertamina juga menggunakan peran vitalnya dengan cara mengoptimalisasikan energy alternative yang mengandalkan Crude Palm Oil (CPO). CPO akan diolah melalui teknologi Co-Processing dan hasil akhirnya menjadi "Green Gasolin"atau bahan bakar ramah lingkungan. Lewat BBM alternatif ini Pertamina bisa menekan impor minyak sebanyak 7360 Barel per hari atau sekitar 160 juta dollar Amerika Serikat (AS) dalam satu tahun (sumber : akun youtube KompasTV Makassar Channel 23UHF dipublikasikan tanggal 28 Desember 2018). Dengan demikian, cara tersebutlah yang patut untuk diintegrasikan sebagai pemantik meminimalisasi ketergantungan impor BBM.***
Sumber Video Youtube : IDX Channel.