Apa indikator dan apa alat ukur bahwa saya telah menguasai materi yang saya pelajari? Apa inti atau simpulan yang saya dapatkan dari materi yang saya pelajari? Dan bagaimana saya mempelajari lebih lanjut untuk meningkatkan/memperkaya pemahaman materi tsb?, dan sebagainya.
Meaningful learning pada dasarnya pembelajaran harus memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta didik. Bukan hanya asal terlaksananya pembelajaran, bukan hanya asal materi tersampaikan, dan bukan asal materi habis.Â
Pengalaman belajar yang menyenangkan harus diawali dari guru yang menyenangkan. Bagaimana karakter guru yang menyenangkan? Tentunya guru yang mampu mendesain dan melaksanakan pembelajaran yang membuat siswa antusias dan semangat mengikuti kegiatan belajar.Â
Mengajar adalah seni. Oleh karena itu, strategi dan caranya diserahkan sepenuhnya kepada guru. Guru diharapkan mengajar secara all out. Berbagai pendekatan, model, strategi, metode, dan teknik dapat digunakan oleh guru.
Intinya, setelah peserta didik mengalami meaningful learning, mereka dapat membuat sebuah refleksi seperti: apa pelajaran/ pengalaman /hikmah/ makna/ kesan/ inspirasi yang saya dapatkan setelah mempelajari materi tersebut? Lalu apa tindak lanjut yang akan saya lakukan setelah mendapatkan pengalaman belajar?
Joyful learning intinya adalah peserta didik terlibat secara aktif baik fisik (hands on) maupun pikirannya (minds on) selama mengikuti pembelajaran. Masalah yang bersifat kontekstual, strategi dan metode pembelajaran yang menarik, serta stimulus yang tepat dan relevan dengan materi yang dipelajari oleh peserta didik dapat meningkatkan minat dan semangat belajarnya. Selain itu, juga membuat peserta didik merasa senang, sehingga aktivitas belajar begitu mengasyikkan bagi mereka. Waktu belajar selama berjam-jam tidak terasa karena peserta didik merasakan belajar menjadi sebuah "rekreasi akademik" bagi mereka.
Pertanyaan reflektif untuk mengetahui apakah peserta didik sudah atau belum merasakan joyful learning misalnya; Apakah saya termotivasi dan semangat dalam mempelajari materi tersebut? Apakah saya terlibat secara aktif (hands on dan minds on) selama pembelajaran? Dan apakah pembelajaran yang saya lakukan/ikuti menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi saya?Â
Implementasi 3 pilar deep learning dalam pembelajaran memerlukan guru yang kreatif, inovatif, dan out of the box. Guru yang mau keluar dari zona nyaman dan mau mencoba hal-hal baru agar pembelajaran benar-benar berpusat kepada peserta didik.Â
Lingkungan pembelajaran yang kondusif, pemanfaatan beragam sumber belajar, dan beragam media ajar juga akan menjadi faktor pendukung pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Hal yang tidak kalah penting adalah kemampuan guru dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan peserta didik juga cukup berpengaruh terhadap terciptakannya pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.
Untuk lebih memperjelas implementasi deep learning dalam pembelajaran, saya gambarkan pada contoh di bawah ini.
Contoh materi: Manfaat air dalam kehidupan.