Begitu pun soal karakter. Ada atau tidak ada P5, pendidikan karakter harus tetap dilaksanakan melaui beragam cara. Pada masa kurikulum sebelumnya pun sudah dilaksanakan dengan berbagai judul program.
Calistung adalah literasi dasar yang diimplementasikan pada kurikulum apa pun. Tinggal bagaimana guru merancang strategi yang efektif dalam pembelajaran, bagaimana sekolah menyusun program penguatan literasi, numerasi, dan karakter. Kemudian komite sekolah serta pihak lainnya dapat mendukung secara nyata upaya tersebut. Jika dalam implementasinya terdapat kekurangan, jangan langsung dituduh sebagai kegagalan kurikulum yang sedang diberlakukan, tetapi harus dilihat masalahnya secara kasuistis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H