Kolaborasi antara CGP dan PP diharapkan bisa berdampak dan terefleksikan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran ideal adalah pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.Â
Pembelajaran disebut menyenangkan jika peserta didik terlibat aktif selama proses pembelajaran. Dengan kata lain, pembelajaran berlangsung secara komunikatif dan interaktif. Sedangkan sebuah pembelajaran disebut bermakna jika pembelajaran tersebut berdampak terhadap peserta didik.Â
Saya kira dalam pendidikan guru penggerak pun kedua hal tersebut juga ditekankan. Tinggal guru mengimplementasikannya dengan sebaik-baiknya.
Pembelajaran yang menyenangkan akan bisa dilakukan oleh guru yang menyenangkan. Sosok guru yang menyenangkan akan bisa terwujud jika dia melakukan pekerjaannya disertai dengan passion (kegairahan) dan mencintai profesinya.Â
Guru yang menyenangkan pun tidak lepas dari pengaruh internal (dalam diri) dan eksternal. Pengaruh internal misalnya motivasi kerja dan kepuasan kerja.Â
Sedangkan pengaruh eksternal misalnya pola komunikasinya dengan pimpinan, rekan kerja, peserta didik, dan lingkungan sekitar. Kadang, faktor kondisi keluarganya pun memengaruhi kinerja dan passion guru dalam mengajar.
Untuk menjadi sosok yang menyenangkan di hadapan peserta didik, guru harus bisa hadir di hati peserta didik. Lalu, bagaimana caranya agar guru bisa hadir di hati peserta didik?Â
Menurut saya, caranya adalah guru harus memancarkan rasa welas dan asih. Peserta didik akan merasakan mana guru yang hanya menyampaikan materi ajar dan mana guru yang selain mentransfer ilmu, juga mentranformasikan karakter dan nilai-nilai kebaikan melalui sikap welas dan asih.Â
Dari cara mengajar, cara berinteraksi, dan cara memperlakukan anak didik. Kadang hal tersebut tidak dapat digambar secara gambling oleh anak didik, tetapi secara psikologis terasa sentuhan dan kasih sayang guru terhadap mereka.
Ibarat seorang konduktor, guru harus "mengorkestrasi" pembelajarannya supaya menarik. Tidak ada model, metode, dan teknik yang paling tepat atau unggul yang bisa dilakukan oleh guru dalam berbagai situasi dan kondisi.Â
Model atau metode tersebut pasti ada plus minusnya. Model atau metode pembelajaran yang tepat adalah metode yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi pada saat itu.