Kemudian guru juga diarahkan menggunakan strategi pembelajaran inquiry/ discovery (mencari/ menemukan), strategi pembelajaran berbasis masalah (problem based learning), dan strategi pembelajaran berbasis proyek (project based learning).Â
Hal tersebut tentunya baik, tetapi yang menjadi masalahnya adalah pada tataran implementasinya di kelas dengan berbagai alasan.Â
Pada dasarnya tidak ada strategi pembelajaran yang paling baik dan paling efektif yang selalu dapat digunakan pada setiap situasi dan kondisi. Strategi pembelajaran yang baik atau efektif adalah strategi pembelajaran disesuaikan dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan saat itu.Â
Skenario pembelajaran yang disusun pada RPP atau modul ajar kadang harus diubah oleh guru karena situasi dan kondisi memang guru untuk mengubahnya.
Pola pikir guru, keterbatasan kompetensi guru, dan sarana-prasarana penunjang sering dinilai sebagai penyebab masih rendahnya mutu proses dan hasil pembelajaran. Tidak bisa dipungkiri, untuk mengaktifkan peserta didik bukan hal yang mudah.Â
Ada kalanya, guru sudah berupaya mengaktifkan peserta didik, tetapi hanya beberapa orang saja yang aktif, sedangkan sebagian besar peserta didik pasif. Bahkan ada peserta didik yang justru terlihat stres dan tidak bersemangat dalam pembelajaran.
Menyikapi hal tersebut, guru tentunya perlu melakukan evaluasi dan refleksi untuk mengidentifikasi penyebabnya.Â
Mungkin saja penyebabnya adalah strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik.Â
Oleh karena itu, asesmen awal (diagnostik) menjadi hal yang sangat penting bagi guru sebagai dasar penyusunan rencana pembelajaran. Praktik pembelajaran pun perlu dilakukan secara berdiferensiasi sesuai dengan kebutuhan, karakter, dan gaya belajar peserta didik.
Strategi pembelajaran berdiferensiasi yang digunakan bisa berbasis konten (isi pelajaran), proses, produk, atau lingkungan belajar.Â
Selain itu, catatan dan refleksi dari peserta didik pada akhir pembelajaran menjadi hal penting sebagai dasar bagi guru untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran pada pertemuan berikutnya.