Di SLB, jumlah maksimal peserta didik SDLB sebanyak 5 orang, SMPLB dan SMALB sebanyak 8 orang. Pembelajaran terdiferensiasi di SLB mungkin mungkin hal yang sudah biasa bagi guru-gurunya.
Penyesuaian (penurunan) jumlah peserta didik dalam 1 kelas tentunya akan berdampak terhadap daya tampung sekolah terhadap peserta didik yang akan berimbas terhadap kebutuhan guru, kebutuhan sarana-prasarana, dan penganggaran. Walau demikian, hal ini mau tidak mau perlu dilakukan oleh pengelola pendidikan kalau mau pembelajaran terdiferensiasi dilakukan dengan optimal.
Kelima, mempertimbangkan jenis asesmen untuk mengukur kemampuan peserta didik. Pembelajaran terdiferensiasi idealnya tidak hanya menggunakan 1 jenis instrumen asesmen untuk mengukur ketercapaian hasil belajar peserta didik, tetapi harus menggunakan beragam instrumen asesmen mengingat beragamnya gaya belajar, proses belajar, dan minat belajar peserta didik.
Ibaratnya, ikan yang dites naik pohon pasti akan gagal. Sama halnya seperti gajah yang dites berenang atau menyelam. Kedua binatang tersebut pasti akan akan gagal melakukannya atau gagal memberikan kemampuan terbaiknya. Begitu pun untuk mengukur ketercapaian kemampuan belajar peserta didik.Â
Kalau hanya menggunakan 1 jenis instrumen asesmen, misalnya paper and pencil test, maka hampir dapat dipastikan hasilnya akan "ambyar". Setiap peserta didik belum tentu mampu melakukan yang terbaik dan pembelajaran terdiferensiasi menjadi kurang bermakna. Jenis instrumen asesmen yang bisa digunakan oleh guru misalnya tes lisan, tes tulisan, tes praktik, dan portofolio.
Dengan demikian, pembelajaran terdiferensiasi harus diikuti dengan asesmen yang terdiferensiasi yang bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran.Â
Konsekuensinya, guru memang harus membuat indikator dan rubrik untuk setiap jenis instrumen asesmen yang digunakan. Oleh karena itu kemampuan guru dalam menyusun intrumen asesmen, menyusun indikator ketercapaian kompetensi, dan menyusun rubrik penilaian harus ditingkatkan.
Tetap semangat guru-guru di Indonesia. Jadilah pemelajar sepanjang hayat agar siap terus mengajar dan memberikan pengetahuan terbaru bagi peserta didik. Anda adalah andalan utama dalam implementasi pembelajaran terdiferensiasi pada kurikulum merdeka saat ini. Wallaahu a'lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H