Nurani seorang pendidik dan tekad yang bulat dan kuat untuk menjadi seorang guru pendidikan khusus menjadi kekuatan yang luar biasa bagi mereka untuk mendidik ABK dengan sepenuh hati.Â
Kesabaran dan keuletan seorang guru pendidikan khusus sepertinya perlu berlapis-lapis atau berlipat-lipat dibandingkan dengan guru pendidikan umum karena tantangan yang dihadapinya lebih berat.
Kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial seorang guru pendidikan khusus benar-benar diuji saat melaksanakan tugas. Kematangan emosi guru pendidikan khusus harus benar-benar bisa terkendali dan terjaga mengingat mereka menghadapi ABK yang mungkin secara emosional juga perlu ada strategi ada strategi khusus.
Mengingat beratnya tantangan seorang guru pendidikan khusus, menurut saya, pemerintah pun harus memberikan perhatian khusus kepada mereka, misalnya dengan meningkatkan tunjangan profesinya, memberikan apresiasi bagi guru-guru pendidikan yang berdedikasi tinggi dan berprestasi, serta memberikan pelatihan penanganan ABK melalui cara-cara yang lebih inovatif untuk mendukung pelaksanaan tugasnya.Â
Selain itu, para guru pendidikan khusus bisa saling berbagi praktik baik terkait penanganan ABK agar mutu pembelajaran pada ABK semakin meningkat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H