Pada saat peserta didik masuk kembali ke sekolah, tentunya perlu penyesuaian dari sisi psiko-sosialnya. Mereka tidak langsung diberikan materi pelajaran, tetapi coba dibuat nyaman dengan lingkungan belajar yang telah lama ditinggalkan, apalagi bagi peserta didik baru yang belum belajar di sekolah sama sekali.Â
Perlu ada masa penyesuaian dengan lingkungan sekolah dan warga-warga sekolah karena selama ini mungkin mereka belum kenal dengan kepala sekolah, guru-guru, dan teman-temannya. Dengan adanya pengondisian tersebut, diharapkan peserta didik dapat belajar dengan aman, nyaman, dan senang.
Bentuk kegiatannya, misalnya melalui sosialisasi, game, wawancara, observasi lingkungan, atau mendengarkan kesan-kesan anak selama BDR, atau kegiatan ekstrakurikuler.Â
Para peserta didik pun perlu diberikan penjelasan terkait protokol kesehatan dan tata tertib selama belajar di sekolah pada masa PTM Terbatas. Mulai dari saat berangkat dari rumah, selama di perjalanan menuju sekolah, saat masuk ke gerbang sekolah, saat masuk ke ruang kelas, selama belajar di ruang kelas, dan saat pulang ke rumah masing-masing.
Walau PTM Terbatas sudah dibolehkan, mungkin saja ada orang tua yang belum mengizinkan anaknya belajar secara tata muka dan menginginkan anaknya belajar secara daring. Oleh karena itu, guru perlu mengantisipasinya dengan menyiapkan dua skenario pembelajaran baik secara daring maupun secara luring (kombinasi) agar setiap peserta didik dapat tetap belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H