Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mempersiapkan Psiko-Sosial Peserta Didik Hadapi TM Terbatas

28 Agustus 2021   16:00 Diperbarui: 28 Agustus 2021   16:29 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada saat peserta didik masuk kembali ke sekolah, tentunya perlu penyesuaian dari sisi psiko-sosialnya. Mereka tidak langsung diberikan materi pelajaran, tetapi coba dibuat nyaman dengan lingkungan belajar yang telah lama ditinggalkan, apalagi bagi peserta didik baru yang belum belajar di sekolah sama sekali. 

Perlu ada masa penyesuaian dengan lingkungan sekolah dan warga-warga sekolah karena selama ini mungkin mereka belum kenal dengan kepala sekolah, guru-guru, dan teman-temannya. Dengan adanya pengondisian tersebut, diharapkan peserta didik dapat belajar dengan aman, nyaman, dan senang.

Bentuk kegiatannya, misalnya melalui sosialisasi, game, wawancara, observasi lingkungan, atau mendengarkan kesan-kesan anak selama BDR, atau kegiatan ekstrakurikuler. 

Para peserta didik pun perlu diberikan penjelasan terkait protokol kesehatan dan tata tertib selama belajar di sekolah pada masa PTM Terbatas. Mulai dari saat berangkat dari rumah, selama di perjalanan menuju sekolah, saat masuk ke gerbang sekolah, saat masuk ke ruang kelas, selama belajar di ruang kelas, dan saat pulang ke rumah masing-masing.

Walau PTM Terbatas sudah dibolehkan, mungkin saja ada orang tua yang belum mengizinkan anaknya belajar secara tata muka dan menginginkan anaknya belajar secara daring. Oleh karena itu, guru perlu mengantisipasinya dengan menyiapkan dua skenario pembelajaran baik secara daring maupun secara luring (kombinasi) agar setiap peserta didik dapat tetap belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun