Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mewujudkan Karakter Pelajar Pancasilais melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka

5 Juni 2021   16:31 Diperbarui: 5 Juni 2021   16:42 3051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berdasarkan hal tersebut, maka kegiatan ekstrakurikuler pramuka perlu benar-benar diotimalkan oleh sekolah untuk mewujudkan karakter pelajar Pancasilais tersebut. Perlu ada sosialisasi, khususnya kepada peserta didik baru tentang tujuan dan manfaat dari bergabung dengan kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Walau sifatnya ekstrakurikuler tersebut wajib diikuti oleh peserta didik, tapi belum tentu setiap peserta didik berminat mengikutinya. Oleh karena itu, untuk meningkatkan minat peserta didik mengikuti ekstraurikuler pramuka, pada Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) perlu dipamerkan berbagai keunggulan ekstrakurikuler pramuka dan berbagai prestasi yang telah dicapai oleh ekstrakurikuler pramuka di sekolah tersebut.

Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan dalam 3 (tiga) Model meliputi Model Blok, Model Aktualisasi, dan Model Reguler. Model Blok merupakan kegiatan wajib dalam bentuk perkemahan yang dilaksanakan setahun sekali dan diberikan penilaian umum. Model Aktualisasi merupakan kegiatan wajib dalam bentuk penerapan sikap dan keterampilan yang dipelajari didalam kelas yang dilaksanakan dalam kegiatan Kepramukaan secara rutin, terjadwal, dan diberikan penilaian formal. Model Reguler merupakan kegiatan sukarela berbasis minat peserta didik yang dilaksanakan di gugus depan. Apapun model yang digunakan, intinya, model tersebut saling melengkapi dan menguatkan antara satu dengan yang lainnya.

Sesuai dengan prinsip kegiatan ekstrakurikuler yaitu partisipasi aktif dan menyenangkan, maka ekstrakurikuler pramuka tentunya dapat mewujudkan dua prinsip tersebut. Latihan yang dilakukan secara terjadwal, kegiatan upacara, bakti sosial, kegiatan berkemah, atau jambore adalah berbagai kegiatan yang diikuti secara aktif dan menyenangkan oleh para pesertanya.

Pada saat latihan atau upacara aspek disiplin, tanggung jawab, kepemimpinan, dan nasionalisme dapat diasah. Pada saat kegiatan kemah atau jambore, para peserta yang berasal dari berbagai sekolah, berbagai daerah, bahkan berbagai negara dapat bertemu. Membangun sikap saling menghargai, saling menghormati, kerjasama, berkompetisi secara sehat, membangun harmoni dalam berbedaan, dan sebagainya.

Kegiatan kemah biasanya disertai dengan tradisi api unggun. Api unggun biasanya dinyalakan pada waktu malam hari. Para peserta atau anggota pramuka berdiri mengelilingi api unggun tersebut. Pada acara tersebut dibangun keakraban, kekeluargaan, dan kebersamaan diantara mereka. Acara diisi dengan renungan, hiburan, dan pentas seni. Intinya, bagaimana caranya supaya para peserta bisa mengambil pelajaran atau makna dari kegiatan tersebut.

Dalam konteks pembelajaran, inilah yang disebut dengan pembelajaran reflektif kontekstual. Peserta didik belajar dari alam, belajar dari lingkungan, beajar dari hewan dan tumbuhan, belajar dari sesama manusia itu sendiri. Kegiatan pramuka menjadikan lingkungan hidup sebagai sebuah sekolah yang besar dan banyak memberikan pelajaran. Dengan demikian, maka dia akan merasakan manfaat dari keikutsertaannya pada kegiatan ekstrakurikuler tersebut.

Orang yang pernah bergabung dengan pramuka biasanya memiliki mentalitas yang lebih kuat dibandingkan dengan yang tidak pernah bergabung dengan pramuka karena mereka telah digembleng, terbiasa menghadapi tantangan dan kesulitan, serta berlatih menyelesaikan masalah yang dihadapi baik secara mandiri maupun secara berkolaborasi. Pengalaman di pramuka pun menjadi bekal untuk menunjang karir seseorang di masa depan. Wallaahu a'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun