Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah proses pengumpulan data melalui prosedur atau langkah-langkah metode ilmiah yang dilakukan oleh guru dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran pada kelas tertentu.Â
Kunci utama dari PTK adalah adanya TINDAKAN yang dilakukan oleh guru sebagai tindak lanjut dari refleksi pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya.Â
Tindakan yang dilakukannya bisa dalam bentuk penggunaan model, strategi, atau metode pembelajaran yang inovatif. Bisa juga penggunaan atau pemanfaatan media pembelajaran yang inovatif.
Kelas yang dimaksud dalam PTK bukan hanya dalam artian sebuah ruangan ukuran sekian meter kali sekian meter, tetapi merujuk kepada rombongan belajar. Oleh karena itu, sebuah kelas dalam konteks PTK bisa dimaknai sebuah bangunan atau ruang kelas atau pembelajaran di luar kelas yang dilakukan pada mata pelajaran tertentu, misalnya mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK).Â
Baca juga: Apakah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Efektif di Indonesia?
Pada konteks Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilaksanakan sebagai dampak pandemi Covid-19, sebuah kelas bisa dimaknai sebagai sebuah kelas virtual atau kelas maya mengingat pembelajaran tatap muka masih dilarang untuk dilakukan.
Pertanyaannya adalah bisakah PTK dilakukan pada masa PJJ?Â
Menurut saya, PTK bisa dilakukan baik dalam Pembelajaran Tatap Muka (PTM) atau PJJ. PTK yang dilakukan pada PTM maupun PJJ sama-sama menggunakan kelas tertentu sebagai subjek penelitiannya. Tentunya kalau PTM konteksnya adalah kelas riil atau kelas tatap muka, sedangkan PJJ konteksnya adalah kelas virtual atau kelas maya.
PTK adalah penelitian yang dilakukan melalui siklus dan tahapan-tahapan. Satu siklus terdiri dari 4 (empat) tahap, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi.Â
Satu buah PTK dilaksanakan minimal sebanyak 2 (dua) siklus dan maksimal disesuaikan dengan kebutuhan. Pada umumnya sebanyak 2-3 siklus.
Pada tahap perencanaan, seorang guru menyusun proposal atau rencana penelitian. Jika disusun menggunakan bab, maka proposalnya dibuat sebanyak 3 (tiga) bab yang meliputi; Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian Pustaka, dan Bab III Metodologi Penelitian.Â